News  

Wall Street jatuh di atas 3 persen, Indeks Dow Jones anjlok 1.008 poin

Tekanan balik datang dari gagasan bahwa ini bukan tentang laju kenaikan ke depan dan bagaimana mereka memperketat kondisi keuangan…

New York (ANTARA) – Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan ketiga indeks acuan jatuh lebih dari tiga persen, karena sinyal Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi, menghilangkan harapan untuk jalur lebih moderat di antara beberapa investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average terjungkal 1.008,38 poin atau 3,03 persen, menjadi menetap di 32.283,40 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 141,46 poin atau 3,37 persen, menjadi berakhir di 4.057,66 poin, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq Composite merosot 497,56 poin atau 3,94 persen, menjadi ditutup pada 12.141,71 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 lebih rendah, dipimpin oleh penurunan antara 3,9 persen dan 4,3 persen pada sektor teknologi informasi, layanan komunikasi, dan konsumer non-primer.

Nasdaq memimpin penurunan di antara tiga indeks acuan, mencatat kinerja harian terburuk sejak 16 Juni, tertekan oleh saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi yang jatuh setelah reli hari sebelumnya untuk mengantisipasi pidato Powell yang dijadwalkan pada konferensi bank sentral Jackson Hole di Wyoming.

Baca juga: Saham Inggris finis di zona merah, Indeks FTSE 100 jatuh 0,70 persen

Ekonomi AS akan membutuhkan kebijakan moneter yang ketat “untuk beberapa waktu” sebelum inflasi terkendali, kata Powell pada acara tersebut. Itu berarti pertumbuhan yang lebih lambat, pasar kerja yang lebih lemah dan “sedikit rasa sakit” untuk rumah tangga dan bisnis, tambahnya.

Investor tahu kenaikan suku bunga lebih lanjut akan datang, dan mereka telah terbagi antara apakah kenaikan 75 basis poin dan 50 basis poin oleh Fed akan datang bulan depan.

Namun, data baru-baru ini menyoroti kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja, untuk mengimbangi dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan ekonomi negatif, telah menyebabkan beberapa spekulasi bahwa laju kenaikan yang lebih terkendali dapat terjadi.

“Tekanan balik datang dari gagasan bahwa ini bukan tentang laju kenaikan ke depan dan bagaimana mereka memperketat kondisi keuangan, ini tentang durasi tetap pada sikap kebijakan yang membatasi itu,” kata Ahli Strategi Portofolio Natixis Investment Managers, Garrett Melson.

Baca juga: Saham berbalik melemah, Indeks DAX 40 anjlok 2,26 persen

“Itulah nuansa yang mereka coba dorong dan Powell, mungkin, sedikit lebih eksplisit dalam hal itu hari ini. Tetapi jika Anda telah mendengarkan pembicara Fed lainnya dalam beberapa minggu terakhir, itu adalah pesan yang sama.”

Dengan reposisi investor setelah menyerap pidato tersebut, Indeks Volatilitas CBOE melonjak 3,78 poin menjadi 25,56, penutupan tertinggi dalam enam minggu.

Saham-sahan dengan pertumbuhan tinggi dan teknologi tergelincir. Nvidia Corp dan Amazon.com Inc masing-masing anjlok 9,2 persen dan 4,8 persen, setelah memimpin kenaikan di sesi sebelumnya. Sementara itu, perusahaan induk Google Alphabet Inc, Meta Platforms Inc, dan Block Inc juga anjlok antara 4,1 persen dan 7,7 persen.

Indeks saham AS telah mundur sejak pergantian tahun karena investor memperkirakan ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif dan ekonomi yang melambat.

Baca juga: Saham Prancis kembali melemah, Indeks CAC 40 jatuh 107,30 poin

Tetapi mereka telah pulih dengan kuat sejak Juni, dengan S&P 500 memulihkan hampir setengah kerugiannya untuk tahun ini karena laporan laba kuartalan perusahaan yang lebih kuat dari perkiraan dan harapan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade telah mencapai puncaknya.

Namun, penurunan pada Jumat (26/8/2022) menghapus kenaikan moderat pada Agustus yang telah dicapai oleh ketiga indeks acuan sebelumnya, dan mengirim ketiganya ke penurunan minggu kedua berturut-turut. Untuk minggu ini, Nasdaq tergelincir 4,4 persen, Dow kehilangan 4,2 persen, dan S&P 500 jatuh 4,0 persen.

Data sebelumnya menunjukkan belanja konsumen hampir tidak naik pada Juli, tetapi inflasi sangat mereda, yang dapat memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas kenaikan suku bunga agresifnya.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,37 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,64 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Dolar AS menguat, setelah Ketua Fed Jerome Powel kirim pesan “hawkish”

Baca juga: Harga minyak naik, dipicu sinyal OPEC bakal pangkas produksi

Baca juga: Harga emas anjlok 21,60 dolar, setelah pidato Gubernur Bank Sentral AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!