News  

BI: ASEAN-5 lebih dulu integrasi pembayaran lintas batas dibanding G20

Karena sudah lebih dahulu daripada G20, ASEAN-5 akan memimpin sebagai contoh yang baik bagi dunia

Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan negara-negara di ASEAN-5 sudah mendahulukan negara-negara anggota G20 dalam menghubungkan pembayaran lintas batas melalui Quick Response (QR) Code dan fast payment.

Saat ini Indonesia telah melakukan kesepakatan pembayaran lintas batas dengan Thailand dan Malaysia dalam ASEAN-5, selanjutnya akan dilakukan pula kerja sama dengan Singapura dan Filipina sesegera mungkin.

“Karena sudah lebih dahulu daripada G20, ASEAN-5 akan memimpin sebagai contoh yang baik bagi dunia,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-16 dan Call for Papers di Jakarta, Kamis.

Dengan begitu ia mengungkapkan interkoneksi sistem pembayaran Indonesia tidak hanya dilakukan secara nasional, tetapi juga bersama ASEAN-5 dan menggunakan mata uang lokal, bukan mata uang negara lain.

Baca juga: BI: QR lintas batas dukung integrasi keuangan di kawasan ASEAN

BI sudah membangun infrastruktur sistem pembayaran sejak tahun 2019, dimana untuk pedagang ritel diluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) untuk integrasi pembayaran dan ritel.

Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya juga telah membangun Electronic Trading Platform (ETP) Multimatching, yang merupakan sistem elektronik yang digunakan oleh pelaku pasar sebagai sarana untuk melakukan transaksi pasar keuangan dengan metode multimatching.

Pengembangan infrastruktur Central CounterParty (CCP) pun juga terus berlanjut. CCP adalah lembaga yang menempatkan dirinya di antara para pihak yang melakukan transaksi derivatif sehingga bertindak sebagai pembeli bagi penjual dan sebagai penjual bagi pembeli (novasi).

“Dengan berbagai infrastruktur tersebut, tak hanya QR dan fast payment, kami juga menginginkan rupiah digital nantinya tidak hanya digunakan di Indonesia, tetapi bisa untuk transaksi lintas batas,” ujar Perry Warjiyo.

Maka dari itu ia menyampaikan BI kini sedang dalam proses bergabung dengan bank sentral lainnya dalam mendiskusikan platform digital terbaik untuk rupiah digital.

Baca juga: BI: Tiga bank Indonesia awali setelmen QR antarnegara dengan Thailand

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!