Hidup Lebih Nyaman di Umur 30-an dengan 8 Nasihat Finansial Ini

Hidup Lebih Nyaman di Umur 30-an dengan 8 Nasihat Finansial Ini – Tak sedikit orang yang memiliki pola pikir bahwa di usia 20-an, adalah waktu di mana kita membuat keputusan keuangan entah itu menyenangkan atau tidak, yang berdampak bagi masa depan.

Setelah itu, di usia 30-an, kita tinggal memilihara hal itu dengan baik, agar bisa terus berjalan baik seperti yang diharapkan.

Selain itu, di usia-30an banyak orang yang memutuskan untuk memasuki fase kehidupan baru seperti menikah dan memiliki keluarga sendiri.

Tujuan kamu untuk mencapai fase baru kehidupan tersebut, tentu bisa dicapai dengan mudah dan kehidupan kamu dapat jauh lebih nyaman, jika memilki fondasi keuangan yang kuat.

Maka dari itu, mulailah untuk memahami 8 nasihat finansial berikut, setelah itu coba terapkan ke kehidupan kamu.


Hidup Lebih Nyaman di Umur 30-an dengan 8 Nasihat Finansial Ini

Lebih Baik Sewa atau Beli Rumah

Di usia 30, nasihat finansial untuk menentukan tempat tinggal harus segera dilakukan. Apakah lebih baik untuk membeli rumah atau sewa?

Jawaban dari pertanyaan ini begitu kompleks, dan tidak ada jawaban yang tepat, karena sebenarnya, keduanya bisa menjadi keputusan tepat, tergantung dari situasi serta kondisi ekonomi.

Jika kamu memilih untuk beli rumah

Sebelumnya kamu harus pertimbangkan beberapa aspek, seperti situasi housing bubble (naik atau turunnya harga rumah yang dipicu oleh banyak atau sedikitnya permintaan), dan rencana jangka panjang lokasi yang dipilih, apakah kamu akan pindah dari lokasi tersebut atau tidak?

Jika kamu memilih untuk beli rumah, kamu tidak hanya menjadi pemilik tapi kamu juga harus sediakan biaya ekstra untuk biaya asuransi, biaya perbaikan, biaya remodeling dan pajak properti.

Ingatlah untuk selalu siap sedia dana darurat untuk segala biaya tak terduga seperti kaca jendela pecah atau adanya kerusakan akibat bencana alam.

Jika kamu memilih sewa rumah

Nasihat keuangan untuk kamu yang memilih sewa rumah, pastikan biaya sewa tidak memakan 30% dari penghasilanmu. Hal ini adalah aturan mutlak maksimal untuk menyewa rumah.

Ketika kamu sewa murah, kamu memang dapat menekan biaya daripada membeli yang memang harganya lebih mahal. Namun, nantinya kamu tidak akan mendapatkan asset apapun, karena rumah yang kamu bayarkan sewanya setiap bulan adalah milik orang lain.

Sudah menentukan pilihan? Kalau masih bingung, kamu bisa lihat cara mempertimbangkan sewa atau beli rumah di sini.


Hidup dari Gaji ke Gaji

Pernahkan kamu menemukan dirimu hanya hidup dari gaji ke gaji selanjutnya? Waktu di mana kamu terbiasa hidup dengan mengandalkan gaji.

Bahkan tak jarang, belum sampai akhir bulan kamu sudah kehabisan uang sehingga harus meminjam kepada teman dan kerabat, mengandalkan kartu kredit, atau mengambil uang tabungan.

Jika kamu merasa familiar dengan kondisi di atas, di usia 30 hal ini haruslah diselesaikan.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

  • Kalau dari awal kamu merasa tidak memiliki banyak pemasukan, mulailah dengan menganalisa ke mana saja uangmu terpakai.
  • Siapkan diri untuk melakukan pengurangan buat hal-hal yang tidak penting.
  • Kalau kamu sudah mencoba mengatur biaya sedemikian rupa, namun masih merasa kekurangan sampai dengan akhir bulan, pertimbangkan untuk mengganti pekerjaan yang memberikan gaji lebih baik atau mencari kerja sampingan.

Masih merasa kesulitan? Lihat langkah lengkap untuk menghentikan kebiasaan hidup dari gaji ke gaji di sini.


Memiliki Uang Darurat

Hidup serba tak terduga dan tak bisa terprediksi. Terkadang, kamu mungkin sudah merencanakan kalau semua berjalan dengan baik, tapi bukan tidak mungkin hal itu bisa melenceng jauh dari yang seharusnya.

Akhirnya, kamu pun memerlukan sejumlah dana mendadak untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.

Maka dari itu, bersikap antisiatif dengan menyiapkan dana darurat adalah nasihat finansial yang harus kamu lakukan di usia 30-an.

Tentu saja, kamu tidak mau kan kebutuhan mendadak seperti sakit, harus membeli handphone karena rusak, atau lainnya membuat kamu harus berhutang atau bahkan memakai dana tabungan.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

Mulailah menyisihkan uang untuk dana darurat setiap bulannya. Paling tidak, kamu harus memiliki dana darurat sebesar 6 bulan pengeluaran biaya hidupmuLihat cara lengkap persiapkan dana darurat di sini.  


Lunasi Utang

Memiliki utang, sekarang ini rasanya seperti hal yang biasa. Apalagi dengan mudahnya akses pinjaman konsumtif seperti kartu kredit dan pinjaman online konsumtif hingga fitur bayar nanti.

Padahal, apapun alatnya memiliki utang seperti di atas, jika dihitung memiliki bunga yang lumayan, lho. Pantas saja, setiap akhir bulan, uang tak jarang langsung habis karena untuk membayar tagihan kartu kredit.

Lalu, apa yang bisa kamu lakukan?

Cobalah untuk melunasi utang dengan metode Debt Snowball yang dipopulerkan oleh perencana keuangan asal Amerika, Dave Ramsey.

Debt Snowball adalah metode untuk menyusutkan utang, di mana kamu mulai membayarkan utang jumlah terkecil dengan nominal di atas minimum, hingga akhirnya sampai ke pembayaran utang terbesar dengan nominal minimum.

Menurut penelitian dari Harvard Business Review, cara ini cukup efektif lho untuk melepaskan kamu dari jeratan utang dan cicilan. Yuk, mulai terapkan metode Debt Snowball dengan baik lewat pembahasan ini.


Memiliki Pemasukan Tambahan

Kalau kamu serius ingin memulai memiliki simpanan uang yang aktif dan keluar dari jeratan utang, cobalah pertimbangkan untuk memiliki pendapatan lebih dari satu.

Tenang saja, dengan populernya Gig Economy (tren bisnis di mana perusahaan lebih memilih untuk mempekerjakan pekerja lepas atau freelance daripada full-time employee atau pekerja penuh waktu), tentu saja jadi banyak kesempatan untuk kamu melakukannya.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

Mulai dengan menawarkan jasamu kepada siapapun yang kamu kenal. Setelah itu, lakukan analisis dan pilih satu atau dua hal untuk kamu fokuskan yang memang menghasilkan.

Lakukan apapun yang kamu bisa supaya dapat semakin baik di industri ini, dengan begitu kamu bisa menawarkan harga yang lebih tinggi untuk kemampuanmu.


Buat Makanan Sendiri atau Beli 

Tidak bisa dipungkiri, makanan adalah pengeluaran wajib yang tak bisa dihindari. Semua orang memerlukannya untuk bertahan hidup.

Memang, banyak nasihat keuangan yang menganjurkan untuk menyiapkan makanan sendiri, tapi pada satu sisi membeli makanan juga dapat membuat biaya lebih efektif.

Kalau sudah begini, melakukan analisis biaya bisa kamu lakukan untuk menentukan mana yang terbaik untukmu.

Sebagai contoh, jika tarif kamu per jam lebih besar dari jumlah uang yang kamu gunakan untuk membuat makanan, maka akan lebih masuk akal secara ekonomis untuk bekerja dan membeli makanan.

Katakanlah, pekerjaan sampinganmu menghasilkan Rp 1 juta per jam, dan memasak membutuhkan waktu 2 jam, kalau begitu akan lebih masuk akal menggunakan waktu tersebut untuk bekerja daripada membuat makanannya.

Namun, bagi sebagian besar dari kalian, mungkin lebih baik menyiapkan makanan sendiri.

Melihat dari sisi ekonomi, kebanyakan dari kita tidak mampu membeli makanan sehar yang sebelumnya sudah disiapkan secara eksklusif.

Tak hanya itu, makanan-makanan murah yang sudah matang, biasanya faktor kesehatannya dipertanyakan.

Gula yang terlalu banyak bisa menyebabkan diabetes tipe II. Selain itu, daging olahan juga dapat berpotensi membawa kamu lebih dekat terserang penyakit kardiovaskular.

Tentu saja, bila sudah terkenal hal seperti di atas, biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

Pelajari frugal cooking strategis atau cara memasak hemat. Cara ini biasanya mudah untuk diikuti, dan juga sehat. Apalagi di zaman serba digital seperti sekarang, kamu bisa menemukan caranya di mana saja.

Untuk menghemat waktu, buatlah makanan dalam jumlah besar, jika kamu dapat membuat 10 makanan dalam 2 jam, lakukanlah.

Simpan sisanya dalam kulkas untuk kamu olah selama seminggu ke depan.

Pastikan makanan yang kamu buat bisa bertahan paling tidak dalam waktu 1 minggu di dalam kulkas.


Memilih Pasangan Hidup

Tahukah kamu? Pasangan hidup bisa sangat menentukan kamu dalam mengambil keputusan keuangan.

Keuangan adalah hal yang sangat sering membuat pasangan bertengkar, bahkan riset dari Kementrian Agama (2014), ada sebanyak 24% kasus perceraian disebabkan oleh masalah ekonomi.

Memang, hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus kamu abaikan, karena hal ini bisa mempengaruhi tingkat kestabilan finansial kamu untuk memulai sebuah keluarga, membeli rumah dan keputusan lain yang dapat mengubah hidup.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan? 

Jika kamu memiliki pasangan dan ingin melangkah ke jenjang selanjutnya, lakukanlah pembicaraan yang sungguh-sungguh dan jujur bersama tentang finansial. Berikut pertanyaan yang bisa kamu tanyakan.

  1. Bagaimana cara mereka mengelola keuangan?
  2. Apakah pola pengeluaran kamu dan pasangan selaras?
  3. Apakah pasangan memiliki kebiasaan belanja yang tak bisa dikontrol sehingga tidak bisa menahannya?
  4. Bagaimana kesehatan pasangan? Apakah kalian perlu memiliki rencana kesehatan di masa depan. Jika iya, kapan memulainya?

Membayar Pajak

Setiap masyarakat memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Melakukan penghindaran pajak tidak hanya merupakan pelanggaran serius, tetapi secara moral juga bukan sesuatu yang baik.

Pajak yang kamu bayarkan, sangat erat kaitannya dengan pembangunan negara dalam janga panjang.

Mungkin kamu sedikit merasa apatis akan membayar pajak, apalagi dengan adanya pandangan yang buruk tentang sistem pajak.

Tapi cobalah untuk lebih menelaah, kalau hidupmu di tempat kamu tinggal saat ini banyak mendapatkan manfaat dari kontribusi generasi sebelumnya.

Tidak akan ada jalan raya, jembaran layang atau fasilitas apapun yang memudahkanmu beraktivitas, jika tidak ada kontribusi dana pajak.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

Bayarlah pajak tepat waktu. Mungkin hasilnya tidak langsung terlihat, namun hal ini bisa menjadi salah satu kontribusimu untuk membuat negara menjadi lebih baik untuk anak-cucu nanti di masa depan.


Itulah nasihat keuangan untuk kamu yang sekarang sudah berumur 30-an. Kamu bisa memulai untuk menerapkannya satu-satu, bukan tidak mungkin di usia kepala 4 nanti kamu bisa bebas finansial atau pensiun dini.

Jangan lupa juga untuk berinvestasi karena menabung saja tidak cukup untuk dapat memenuhi segala kebutuhan di masa depan yang riskan inflasi.

Mendanai di KoinWorks, Super Financial App bisa menjadi investasi alternatif untuk dilakukan.

Melalui KoinWorks, kamu bisa mendanai di KoinP2P atau KoinRobo, mulai dari Rp100.000 dan mendapatkan imbal hasil efektif 18% per tahun.

KoinWorks sendiri merupakan suatu platfrom yang memungkinkan kamu untuk mendanai dan meminjam dana sekaligus dalam satu aplikasi.

Semua pendanaan yang kamu lakukan aman karena KoinWorks sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kami tunggu pendanaan kamu di KoinWorks, ya. Selamat mencoba dan semoga berhasil!


Artikel Lainnya:

 

Artikel ini bersumber dari koinworks.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version