redaksiutama.com – Para peneliti mengidentifikasi ada empat titik potensial untuk kehidupan yang belum ditemukan, yakni Brasil, Indonesia, Madagaskar, dan Kolombia. Negara-negara ini kaya akan spesies dan belum dipelajari secara menyeluruh oleh para peneliti.
Terdapat banyak cerita tentang primata besar dan misterius dalam cerita rakyat, tetapi yang paling legendaris hidup di Indonesia. Makhluk itu disebut Orang Pendek, yaitu kera berkaki dua mirip manusia yang dikabarkan berkeliaran di pulau Sumatra, Indonesia, dengan penampakan yang dilaporkan oleh penduduk setempat dan peneliti Barat.
Orang Pendek memiliki peluang untuk menjadi penemuan terbaik dari semua primata misterius, menurut “The Field Guide to Bigfoot and Other Mystery Primamates” (Anomalist Books, 2006).
Rekan penulis Loren Coleman, pendiri dan direktur International Cryptozoology Museum di Maine, mengatakan bahwa Orang Pendek akan sulit ditemukan, tetapi makhluk yang paling ingin ia cari jika ia memiliki dana tak terbatas.
Sumatra sudah menjadi rumah bagi orangutan. Primata kemerahan ini hidup di pepohonan dan wilayah jelajahnya di Sumatra bagian utara yang tampaknya mirip dengan tempat tinggal Orang Pendek di Sumatra bagian tengah.
“Tampaknya di mana orangutan hidup, hampir tidak ada cerita tentang mereka [Orang Pendek],” kata seorang profesor biologi primata di Liverpool John Moores University Inggris, Serge Wich, yang meneliti orangutan di Sumatra.
Wich menyatakan bahwa kisah tentang Orang Pendek adalah tentang orangutan yang dulunya hidup di selatan, jauh sebelum jangkauan mereka terbatas di utara.
Soal keberadaan Orang Pendek, seorang fotografer satwa liar lepas, Jeremy Holden mengaku pernah melihat makhluk tersebut dengan matanya sendiri di Sumatra pada Oktober 1994.
Holden mengatakan, pertemuan tersebut terjadi tepat di dalam hutan di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat, tempat orang-orang melaporkan telah melihat Orang Pendek.
“Makhluk itu mungkin lewat sekitar 7 meter dari saya,” ujar Holden kepada Live Science, dikutip Sabtu (7/1/2023).
“Mereka berjalan dengan dua kaki. Kepalanya membelakangi saya seolah-olah sedang mendengarkan mungkin pemandu saya di belakang.” imbuhnya.
Holden mengatakan, Orang Pendek memiliki tingginya sekitar 1,5 m, bertubuh kekar, dan ditutupi rambut warna kekuningan dari “rumput mati”. Namun, mengatakan bahwa dirinya tidak mengambil foto karena dia tidak ingin makhluk itu mendengar bunyi kamera dan melihatnya.
“Saya tetap diam karena ada banyak emosi yang melintas di benak saya saat itu, tapi salah satu emosinya adalah ketakutan,” tuturnya.
Hewan yang paling dekat dengan apa yang dia lihat adalah siamang. Namun, dia memastikan tidak mungkin salah melihat jika itu benar siamang.
Holden sedang berwisata saat ia melihat Orang Pendek pada 1994. Pada 1995, ia mulai mencari bukti Orang Pendek dengan serius dalam proyek penelitian tiga tahun yang didanai oleh Fauna & Flora International (FFI), badan amal konservasi yang berbasis di Inggris.
Holden mengatakan dia terus mencari Orang Pendek sejak proyek penelitian FFI berakhir. Meski gagal memotret Orang Pendek, ia telah menemukan spesies yang sebelumnya tidak diketahui sains, termasuk Nepenthes Holdenii, yaitu sebuah spesies tumbuhan karnivora sejenis kantong semar.