melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban sebelum dan sesudah disembelih
Banda Aceh (ANTARA) – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK) menurunkan Tim Supervisi Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban (SPPHK) tahun 2022 dalam rangka memastikan hewan kurban sehat dan aman untuk dikonsumsi.
“Tugas tim supervisi ini melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban sebelum dan sesudah disembelih,” kata Dekan FKH, drh. Teuku Reza Ferasyi di sela-sela pelepasan Tim SPPHK oleh Rektor USK Prof Marwan di halaman kantor pusat administrasi USK, Banda Aceh, Kamis.
Ada pun kehadiran tim tersebut bertujuan memastikan kehalalan serta keamanan kesehatan hewan ya g disembelih saat hari raya Idul Adha 1443 Hijriah.
“Tim dari USK juga akan memberikan penyuluhan tentang kesehatan hewan kepada masyarakat,” katanya.
Baca juga: Sebanyak 935 ekor sapi di Aceh Timur dinyatakan sembuh dari PMK
Baca juga: Pemkab Aceh Jaya imbau masyarakat urus SKKH jelang kurban
Tim SPPHK USK melaksanakan tugas dan pengabdiannya di sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung,m.
Sedangkan di Aceh Besar maupun Banda Aceh bertugas di 27 gampong (desa), tepatnya di 40 titik, dengan total 404 peserta.
“Kegiatan ini sudah berlangsung lama, hanya saja selama dua tahun terakhir, harus dilakukan dengan prokes yang ketat karena pandemi COVID-19. Alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya,” kata Teuku Reza.
Baca juga: Jelang “meugang” saat wabah, pemeriksaan ternak Aceh Barat diperketat
Baca juga: Hewan kurban di Aceh Besar wajib tes kesehatan bebas PMK
Kegiatan FKH USK ini didukung oleh segenap instansi, mulai dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan Aceh, DP2KP Kota Banda Aceh, MPU Aceh, swasta dan seterusnya.
“Kegiatan SPPHK tahun ini juga diadakan lomba nasional tingkat mahasiswa untuk video dan poster bertema pemeriksaan dan penyembelihan hewan kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Semoga USK bisa berprestasi, dengan demikian bisa mendongkrak IKU USK,” jelas Dekan FKH.
Rektor USK, Prof Marwan berharap, kehadiran tim SPPHK USK bisa menjadi solusi dalam penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Kehadiran USK semoga bisa menjadi solusi, sebab di Aceh saat ini, menurut laporan yang ada, level PMK terbilang parah,” kata Rektor USK.
Baca juga: Satgas PMK: 317.889 kasus tersebar di 21 provinsi
Baca juga: Tiga provinsi dilaporkan seluruh wilayahnya terinfeksi PMK
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.