News  

Malaysia Terancam Rugi Miliaran Ringgit Kalau Tidak Ada TKI

Suara.com – Keberadaan peerja migran Indonesia atau Tenaga Kerja Indonesia diakui Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob cukup membantu perekonomian dua negara. 

Perdana Menteri Ismai membeberkan bahwa keberadaan TKI berguna di beberapa sektor baik perdagangan, pembangunan hingga hubungan bilateral Indonesia dan malaysia.

“Jadi saya kira tenaga kerja ini bisa membantu dalam hal perekonomian negara kita dan sekaligus pasti akan mendekatkan hubungan kedua negara,” kata Ismail Sabri, ketika menjawab ANTARA dalam sesi wawancara bersama media internasional di Kantor Perdana Menteri di Putrajaya, Senin (22/8).

PM mengatakan hubungan Malaysia dengan Indonesia sangat dekat. Malaysia menganggap Indonesia bukan sebagai negara sahabat, tetapi sebagai negara saudara.

Baca Juga:
Menko Airlangga Ungkap Remitansi Pekerja Migran Indonesia Capai Rp159 Triliun

Puluhan PMI dari Malaysia mengantre saat hendak masuk ke Pelabuhan Internasional Batam Centre, Sabtu (1/5/2021). (ANTARA/Naim)

Karena itu dari segi tradisi, ujarnya, apabila seorang perdana menteri Malaysia dilantik, negara pertama yang dikunjungi adalah Indonesia.

“Jadi itulah hubungan yang secara tradisi menggambarkan betapa dekatnya, betapa akrabnya hubungan Malaysia dan Indonesia,” kata Ismail Sabri.

Selain hubungan perdagangan, salah satu aspek yang mendekatkan Indonesia dan Malaysia adalah PMI yang bekerja di Malaysia.

Pembangunan di Malaysia, menurut dia, bergantung pula pada keberadaan tenaga kerja dari luar negeri, termasuk Indonesia.

“Kalau tidak ada tenaga kerja ini mungkin cukup … saya tidak bilang sulit, tapi berdampak dari segi pembangunan,” kata Ismail Sabri.

Baca Juga:
Banyak TKI Jadi Korban Rentenir, Menko Airlangga: Ada KUR Buat PMI Sampai Rp100 Juta

Masuknya PMI, khususnya untuk asisten rumah tangga (ART), sangat penting.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version