Ukraina Hendak Picu Kekacauan di Internal Tentara Vladimir Putin, Penasihat Zelensky Ungkap Strategi

TRIBUNWOW.COM – Ukraina mengakui terlibat dalam serangan balasan yang bertujuan menciptakan kekacauan di dalam pasukan Rusia.

Dilansir TribunWow.com, cara ini dilakukan dengan menyerang jalur pasokan Rusia jauh ke dalam wilayah yang diduduki.

Menurut Mykhailo Podolyak, penasihat utama presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, akan ada lebih banyak serangan dalam dua atau tiga bulan ke depan.

Baca juga: Khawatir Bencana Nuklir di Ukraina, 42 Negara Minta Putin Tarik Pasukan Rusia dari Zaporizhzhia

Serangan ini akan serupa dengan ledakan misterius di persimpangan kereta api dan pangkalan udara di Krimea pada hari Selasa, serta serangan minggu lalu terhadap pesawat tempur Rusia di Bandara Saky.

Rusia mengatakan kebakaran pada hari Selasa telah memicu ledakan di gudang amunisi di distrik Dzhankoi di Krimea.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

“Strategi kami adalah menghancurkan logistik, jalur pasokan dan gudang amunisi dan objek infrastruktur militer lainnya. Itu menciptakan kekacauan di dalam kekuatan mereka sendiri,” kata Podolyak di kantor kepresidenan di Kyiv seperti dikutip The Guardian, Selasa (16/8/2022).

Tokoh paling kuat ketiga di Ukraina itu, mengatakan pendekatan Kyiv bertentangan dengan penggunaan kekuatan artileri Moskow untuk mendapatkan wilayah di wilayah Donbas di timur.

Di mana pasukan Rusia menghancurkan kota-kota seperti Mariupol dan Sievierodonetsk secara berurutan untuk mendapatkan wilayah.

“Jadi Rusia telah mengajari semua orang bahwa serangan balik membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar seperti kepalan tangan raksasa dan hanya bergerak ke satu arah,” terang Podolyak.

“Serangan balasan Ukraina terlihat sangat berbeda. Kami tidak menggunakan taktik tahun 60-an dan 70-an, abad terakhir.”

Ukraina Hendak Picu Kekacauan di Internal Tentara Vladimir Putin, Penasihat Zelensky Ungkap Strategi
Sejumlah ledakan terjadi di pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore. (Tangkapan Layar YouTube The Guardian)

Baca juga: Pangkalan Udara Rusia di Krimea Diserang, Ukraina Angkat Tangan Bantah Pasukan Zelensky Terlibat

Namun, pernyataan itu juga dapat ditafsirkan sebagai pengakuan bahwa Ukraina sedang berjuang untuk mengumpulkan pasukan dan bahan militer yang dibutuhkan.

Pasalnya, untuk mempertahankan serangan balasan penuh di selatan negara itu, biasanya membutuhkan keunggulan minimal tiga banding satu jumlah pasukan.

Podolyak pun kembali meminta 50 hingga 80 buah lagi MLRS (sistem roket peluncuran ganda) yang saat ini baru dimiliki sekitar 20, 16 di antaranya adalah Himars yang dipasang di truk yang dipasok oleh AS.
Tiga M270 track-wheel telah datang dari Inggris, dengan tiga lagi dijanjikan, yang mendapat pujian dari Podolyak.


Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!