Ukraina Bantah Serang Penjara Donbas yang Tewaskan 40 Tentaranya, Tuduh Rusia Sembunyikan Bukti

TRIBUNWOW.COM – Angkatan bersenjata Ukraina telah membantah tudingan Rusia atas serangan pada penjara di Donbas.

Dilansir TribunWow.com, pihaknya mengatakan tidak melontarkan rudal yang diklaim menewaskan 40 militer Ukraina yang ditangkap dari Mariupol.

Seperti dilaporkan The Guardian, Jumat (29/7/2022), militer Ukraina menambahkan bahwa klaim para tahanan tewas dalam penembakan itu dirancang untuk menyembunyikan fakta bahwa orang-orang itu telah disiksa dan dibunuh.

Baca juga: Diduga Kekurangan Tentara, Rusia Tugaskan Perangkat Desa Rekrut Penduduk untuk Perangi Ukraina

Penolakan itu menyusul klaim sebelumnya oleh kementerian pertahanan Rusia dan pasukan separatis yang didukung Kremlin bahwa Ukraina telah menyerang sebuah penjara di Olenivka dengan roket Himars buatan AS.

“Serangan rudal dari sistem roket peluncuran ganda (Himars) buatan AS dilakukan di pusat penahanan pra-persidangan di daerah pemukiman Olenivka, di mana tahanan perang militer Ukraina, termasuk pejuang dari batalion Azov, berada ditahan,” kata kementerian pertahanan dalam pengarahan hariannya.

Rekaman yang disiarkan televisi Rusia dikatakan diambil dari penjara yang menunjukkan sebuah bangunan dengan lubang di atap, logam kusut dari tempat tidur dan jejak darah di antara barang-barang pribadi.

Sebagai informasi, Olenivka berjarak sekitar 10 km selatan Donetsk yang diduduki Rusia dan dekat dengan garis depan.

Ukraina Bantah Serang Penjara Donbas yang Tewaskan 40 Tentaranya, Tuduh Rusia Sembunyikan Bukti
Pasukan militer Rusia saat memeriksa para tentara Ukraina yang menyerah di pabrik baja Azovstal, Mariupol. (Sputnik/Kementerian Pertahanan Rusia)

Baca juga: Rusia Klaim Kuasai Pabrik Baja Azovstal Mariupol, Ini Kata Komandan Marinir Ukraina seusai Menyerah

Menurut laporan, pasukan Ukraina termasuk di antara mereka yang ditawan setelah pertempuran sengit di pelabuhan Mariupol Ukraina, tempat mereka bersembunyi di kompleks pabrik baja Azovstal selama berbulan-bulan.

Resimen Azov dan unit Ukraina lainnya mempertahankan pabrik baja selama hampir tiga bulan, bersembunyi di labirin terowongan bawah tanahnya.

Mereka menyerah pada bulan Mei di bawah serangan Rusia tanpa henti dari darat, laut dan udara.

Puluhan tentara Ukraina dibawa ke penjara di daerah yang dikuasai Rusia seperti Donetsk, daerah yang memisahkan diri di Ukraina timur yang dikelola oleh otoritas separatis yang didukung Rusia.

Beberapa telah kembali ke Ukraina sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Rusia, tetapi keluarga orang lain tidak tahu apakah orang yang mereka cintai masih hidup, atau apakah mereka akan pulang.

Pengumuman tersebut menimbulkan pertanyaan serius tentang di mana para tahanan dipenjara, dalam keadaan apa, dan mengapa mereka tidak dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang status mereka yang terbunuh.


Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!