Pengacara Brigadir J: Di Polda Metro Jaya Ada yang Main Teletubbies, Peluk-pelukan, Nangis-nangisan

TRIBUNWOW.COM – Sejumlah nama diduga terlibat dalam kasus kematian Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan sejumlah sosok yang dinilai perlu dinonaktifkan sementara.

Hal ini agar penyelidikan dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bisa dilaksanakan secara obyektif.

Baca juga: Nasib Adik Brigadir J, Dimutasi hingga Diminta Tanda Tangani Berkas Autopsi Tanpa Lihat Jasad Kakak

Ditampilkan dalam kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (20/7/2022), Kamaruddin menuturkan hal ini seusai melakukan gelar perkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Ia menyinggung dugaan bahwa Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan terlibat setelah disebut melarang keluarga membuka peti jenazah.

“Dugaan pembunuhan terencana ini ada melibatkan orang-orang tertentu dan segera setelah itu ada keterlibatan Karo Paminal, datang ke sana,” beber Kamaruddin.

Bahkan, Kamaruddin menyebutkan dugaan keterlibatan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi.

Ia juga menyinggung video viral saat (eks) Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo berpelukan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Kamaruddin membandingkan momen tersebut dengan tayangan anak-anak berjudul Teletubbies yang terkenal dengan jargon ‘Berpelukan’.

Pengacara Brigadir J: Di Polda Metro Jaya Ada yang Main Teletubbies, Peluk-pelukan, Nangis-nangisan
Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). Kamaruddin menuding pelaku secara bersama-sama merencanakan pembunuhan Yosua. (Kolase grafis/ruliyanto/tribunjambi.com dan WartaKota)

Baca juga: Istri Irjen Ferdy Sambo Minta Perlindungan, LPSK Gelar Investigasi Kasus Tewasnya Brigadir J

“Kemudian ada keterlibatan Kapolres Jakarta Selatan. Bahkan, di Polda Metro Jaya kita lihat ada yang main Teletubbies, peluk-pelukan, nangis-nangisan.”

“Kemudian memframing dengan Komnas Perempuan kemudian meminta perlindungan LPSK.”

Kamaruddin menekankan bahwa pihak keluarga tidak menuding nama-nama besar itu terlibat.

Hanya saja, penyelidikan akan dapat dijalankan secara transparan dan obyektif jika mereka dinonaktifkan sementara.

“Maka oleh karena itu, sikap kami tetap sama demi obyektivitas,” kata Kamaruddin.


Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!