GenPI.co Kepri – Nelayan di Kepri didorong kembangkan rumput laut. Bisnis ini disebut-sebut menjanjikan dan baru sedikit dilirik nelayan di Kepri.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP Kepri) Tengku Said Arif Fadillah mengatakan bisnis rumput laut menjanjikan, apalagi wilayah pesisir Kepri memiliki potensi untuk dikembangkan rumput laut.
Bisnis rumput laut belum merambah di pesisir Kepri. Budi daya rumput laut baru dikembangkan di Pulau Jaga, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, dan Belakang Padang, Kota Batam.
BACA JUGA: 34 Ribu Nelayan di Kepri dapat Asuransi Tenaga Kerja
Bisnis rumput laut di Belakang Padang mulai berkembang, meski harga komoditasnya masih rendah. Rumput laut jenis sargasum dalam bentuk kering yang berkembang di Belakang Padang sudah diekspor ke China, namun harganya hanya Rp1.700/kg.
Dalam seminggu kelompok budi daya rumput laut itu dapat mengekspor rumput laut seberat 5 ton.
BACA JUGA: Kartu Kusuka, Mudahkan Nelayan Mengakses Solar Subsidi
“Kami ingin nelayan sejahtera, tidak hanya sebagai nelayan tangkap, melainkan juga mendapatkan hasil dari pengembangan rumput laut,” ujarnya.
Arif mengatakan budi daya rumput laut dapat dikembangkan oleh kelompok nelayan. Namun pemerintah membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk mendorong nelayan lebih kreatif memanfaatkan potensi pesisir sebagai sumber pendapatan baru seperti budi daya rumput laut.
BACA JUGA: Jatah BBM Subsidi untuk Nelayan di Natuna Berkurang, Kok Bisa?
Salah satu yang memiliki peran penting yakni kepala desa. Di Kepri terdapat sedikitnya 72 pulau, yang potensial dikembangkan budi daya rumput laut seperti di Belakang Padang.
Artikel ini bersumber dari kepri.genpi.co.