GenPI.co – Pada masa Hindia Belanda, Gedung Joang yang dibangun pada tahun 1938 oleh seorang pengusaha difungsikan sebagai hotel namanya Hotel Schomper.
Setelah Belanda kalah dengan Jepang pada tahun 1942 hotel ini diambil alih oleh Jepang lalu diserahkan kepada Pemuda Indonesia.
Saat itu para pemuda yang tergabung dalam Menteng 31 yang diisi oleh Sukarni, Chaerul Shaleh, A.M. Hanafi dan Adam Malik rutin melakukan diskusi di gedung ini.
BACA JUGA: Libur Akhir Pekan ke Museum Macan, Ada 7 Spot Foto Menarik
Kini, bangunan peninggalan Belanda ini tmasih berdiri kokoh di jalan raya Menteng, Jakarta Pusat. Sekilas terlihat seperti gedung sejarah lainnya yang lekat dengan tiang-tiang yang kokoh.
Kepada GenPI.co, Untung Supardi, edukator Museum Joang menjelaskan 5 bagian penting di gedung ini.
1. Pusaka Bung Karno
BACA JUGA: Keliling Museum Fatahillah Pakai Sepeda Ontel, Cukup Bayar Segini
Selanjutnya di gedung ini terbagai ke dalam beberepa ruangan. Salah satunya adalah ruangan yang menampilkan koleksi-koleksi miniatur rumah Ir. Soekarno tempat dimana ia membacakan Teks Proklamasi di depan rumah pada tanggal 17 Agustus 1945 sekaligus pengerekan bendera Merah Putih.
“Para pemuda Menteng 31 berusaha mengadakan rapat dengan pemuda lainnya agar melaksanakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan disinilah dimana Bung Karno dibawa ke Rengasdengklok oleh pemuda Menteng 31,” ucap Untung sembari menunjukkan sebuah ruangan kerja Bung Karno.
2. Koleksi TRIP
BACA JUGA: Seru-seruan di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta, Enjoy Banget
Di ruangan lain, terdapat koleksi TRIP yaitu Tentara Republik Indonesia Pelajar. Pada saat pertempuran antara Belanda dengan Indonesia dibentuklah pelajar-pelajar untuk dilatih ke militeran oleh tentara TRIP, sewaktu-waktu TNI butuh jadi pelajar sudah siap untuk pertempuran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.
