GenPI.co – Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta menyoroti fenomena kesetaraan gender di Bawaslu RI.
Dia mengomentari tentang fenomena yang belakangan ini terjadi, yakni daftar peserta perempuan yang lolos tahap seleksi anggota Bawaslu RI di 25 provinsi hanya sekitar 18,7 persen dari minimal 30 persen.
Kaka mengatakan pihaknya tak melihat adanya perbedaan antara Orde Baru dan Reformasi terkait kesetaraan gender, khususnya di ruang publik dan lembaga zaman sekarang.
BACA JUGA: Bawaslu RI Disorot soal Minimnya Keterwakilan Perempuan, Ini Katanya
Dia bahkan berpikir hal tersebut menjadi anomali berdasarkan pantauan awal Reformasi pada 1997.
“Saat itu bermimpi bahwa kesetaraan gender menjadi bagian dari hasil perjuangan aktivis untuk membangun relasi kuasa yang setara antarkomponen bangsa, kelompok, dan gender,” ucap dia di gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (8/8).
BACA JUGA: Bawaslu RI Dituntut Perempuan Terlibat dalam Seleksi Anggota
Terkait hal itu, Kaka mengungkapkan mimpi tersebut sama sekali tidak terwujud sampai saat ini.
Oleh karena itu, pihaknya berkeinginan mewujudkan impian tersebut dengan memperjuangkan keterwakilan perempuan sebagai anggota Bawaslu RI sebesar 30 persen.
BACA JUGA: Data Keterwakilan Perempuan di Bawaslu Jauh dari Harapan
“Kami melalui langkah yang mungkin tidak sepenuhnya bisa dilakukan di seluruh lini,” terangnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.