GenPI.co – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suhasil Nazara mengatakan jumlah investor kripto lebih banyak dari pasar saham saat ini.
Padahal, kata Suhasil, saham sudah lama dikenal di Indonesia sebagai instrumen investasi dibandingkan dengan kripto yang baru muncul pada 2020.
Data per Juni 2022, jumlah investor pasar saham tercatat mencapai 9,1 juta, sedangkan di pasar kripto tercatat 15,1 juta.
BACA JUGA: Negaranya Bangkrut, Ribuan Warganya Kena Tipu Kripto
Sementara, nilai transaksi pasar saham tercatat Rp 3.302,9 triliun dan kripto sudah mencapai Rp 854,9 triliun per 2021.
“Padahal risiko di pasar kripto ini tinggi dan dipakai sebagai alat untuk melakukan investasi,” kata dalam Rapat Kerja dengan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg DPR), Kamis (18/8).
BACA JUGA: Hari Kemerdekaan, Pergerakan Aset Kripto Perkasa
Maka dari itu, dia menilai diperlukan perlindungan yang cukup agar masyarakat menganggap bahwa pasar kripto merupakan alternatif tempat melakukan investasi di samping saham.
Selain itu, risiko yang ada dan sebagainya perlu dicermati dan diatur sedemikian rupa agar tidak menjerumuskan masyarakat.
BACA JUGA: Pernyataan Wapres Ma’ruf Amin Tegas Soal Politik Indentitas
Dia mencontohkan pada saat stablecoin Terra (LUNA) mengalami crash, banyak masyarakat yang terkena imbasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.