Ivan Gunawan Curhat di Road To Jakarta Muslim Fashion Week, Ngaku Sering Alami Kendala saat Membuat Karya

JAKARTA, celebrities.id – Ivan Gunawan merupakan seorang selebriti yang juga memiliki kesibukan sebagai seorang desainer atau perancang busana. Banyak karya dari brand-brand yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk tampil tetap modis.

Awalnya, Ivan Gunawan membuat gaun malam dengan harga fantastis. Namun pada 2017 lalu, dia mulai melirik membuat koleksi Muslim yang diawali dengan hijab lewat brand Mandjha Hijab.

“Sebelumnya bikin baju malam tapi kalau bikin baju seksi enggak ada yang beli karena harganya yang jutaan rupiah. Akhirnya di-adjust ke pakaian ready to wear jadi ratusan ribu,” ujarnya saat ditemui dalam acara Road To Jakarta Muslim Fashion Week, Selasa (23/8/2022). 

Menurutnya kesulitan sebagai desainer selama ini adalah bahan baku. Menurutnya, pemain (desainer) semakin banyak, bahan bakunya itu-itu saja.

“Awalnya beli di China tapi barang dari sana banyak aturannya sehingga jadi tersendat. Tapi 90 persen koleksi saya pakai bahan kain dari lokal. Kenapa sih fashion hijab pakai print? Karena print memberi identitas berbeda dari brand satu dan lainnya,” tuturnya.

Igun sapaan akrabnya itu juga mengatakan sebenarnya Indonesia memiliki banyak sekali kain salah satunya motif wastra atau bordir. Namun kain wastra memiliki harga yang mahal dan hanya bisa dijangkau oleh kaum menengah ke atas.

“Sementara target kalangan kita A sampai Z. Kalau mau cuannya banyak harus main di middle menengah. Karena kita sebagai desainer mengedukasi yang berada di middle agar bisa berpenampilan modest hijab lebih cantik,” tuturnya.

Adapun pengakuan Ivan sebagai seorang desainer yang ingin go international. Namun menurutnya, show di luar negeri saja tidak cukup.

“Kalau saya malas (show di luar negeri) yang nonton orang Indonesia lagi. Mereka belum tentu beli karya kita. Yang penting itu dari tim kementerian membangun jaringan komunikasi marketing yang dengan luar negeri. Kalau ke luar negeri, yang mahal bukan koleksinya tapi nama kita sebagai desainer bisa diterima,” katanya.

“Mau siapapun ke luar negeri, di Indonesia mereka dapat tepuk tangan dan riuh saja, setelah show mereka packing dan bajunya dibawa pulang lagi. Harus ada marketing untuk bisa promosiin karya kita ke buyer. Go international nggak cukup fashion show sekali. Temen-teman saya ini desainer yang omsetnya miliaran. Kita juga mau ngeluarin uang kita buat invest ke luar negeri tapi butuh bantuan pemerintah,” katanya.

Editor : Hadits Abdillah


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version