Hari Nyamuk Sedunia, Ahli Berikan Tips Jika Terkena Gigitan Nyamuk

JAKARTA, celebrities.id – Hari nyamuk sedunia 2022 diperingati setiap tanggal 20 Agustus. Nyamuk memiliki gigitan berbahaya bagi manusia yang dapat menyebabkan penyakit. Menariknya, hanya nyamuk betina yang menggigit karena mereka membutuhkan darah untuk menghasilkan telur. Sekali digigit, kamu bisa mengalami iritasi, gatal-gatal, dan di daerah gigitan akan berubah menjadi merah, meninggi dan juga bisa timbul benjolan.

Lalu, apa yang terjadi setelah gigitan nyamuk?

Menurut Dr Subodh Sirur, Konsultan Dermatologi dari Rumah Sakit Masina, Mumbai menjelaskan bahwa reaksi kulit tiap orang berbeda terhadap gigitan nyamuk.

“Reaksi kulit manusia terhadap gigitan nyamuk adalah hasil dari racun yang ada dalam air liur nyamuk yang kemudian ditransfer ke kulit kita. Nyamuk menggigit manusia dan menyuntikkan air liurnya ke dalam kulit. Air liur ini yang mengandung racun masuk ke pembuluh darah kita di tempat gigitan untuk melebar,” ujarnya dilansir dari Hindustantimes pada Sabtu (20/8/2022).

“Hal ini menyebabkan kulit menjadi kemerahan. Pada sebagian besar orang, reaksi kulit terhadap gigitan nyamuk tersebut ringan. Namun, beberapa orang mungkin menerima reaksi keras dimana kemerahan pada area kulit jadi lebih besar. Area kulit di sekitar gigitan nyamuk bahkan menyebabkan bengkak dan nyeri. Reaksi ini cepat muncul dan muncul dalam beberapa menit setelah gigitan,” ucapnya lebih lanjut.

Kemudian Dr Anita Mathew, Direktur Penyakit Dalam, Rumah Sakit Fortis Mulund menyarankan tips apa yang harus dilakukan setelah digigit nyamuk.

1. Hindari keinginan untuk menggaruk karena dapat menyebabkan abrasi kulit

2. Kompres dengan es di area yang terinfeksi. Tapi jangan diterapkan terus menerus. Ini akan menimbulkan menurunkan inflasi

3. Gunakan lotion yang menenangkan seperti calamine, ini akan membantu mengurangi rasa gatal

4. Jika infeksi kulit parah maka bisa menggunakan anti alergi

5. Bersihkan area dengan sabun dan air

Meskipun umum bagi hampir semua orang untuk digigit nyamuk, hanya sedikit orang yang lebih rentan terhadapnya, dibandingkan dengan yang lain. Ini karena alasan medis atau situasi tertentu.

“Jika seseorang mengenakan pakaian berwarna gelap seperti hitam, nyamuk menganggap golongan darah tertentu lebih diinginkan daripada yang lain. Orang dengan golongan darah O digigit lebih banyak daripada golongan darah lain, karena golongan ini mengeluarkan bahan kimia tertentu yang menarik nyamuk. Keringat dan panas juga menyebabkan bau badan yang menarik nyamuk. Wanita hamil juga rentan digigit,” kata Dr Mathew.

 


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!