Pentagon Kirim Paket Bantuan Senjata Terbesar ke Ukraina, Nilainya Rp 14,8 Triliun

Merdeka.com – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin mengumumkan bantuan peralatan militer tambahan ke Ukraina senilai USD 1 miliar atau Rp 14,8 triliun. Nilai bantuan itu adalah yang terbesar sejak dimulainya invasi Rusia hampir enam bulan lalu.

Dilansir dari Washington Times, Senin (8/8), paket bantuan keamanan yang dikirimkan mencakup lebih banyak hulu ledak untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan hampir 100.000 butir amunisi artileri dan mortir. Menurut Ukraina, bantuan persenjataan itu sebelumnya sudah berhasil mengubah peta pertempuran di wilayah selatan dan timur.

“Paket ini menyediakan sejumlah besar amunisi, senjata, dan peralatan tambahan yang sangat efektif bagi Ukraina untuk mempertahankan negara mereka,” kata Colin H. Kahl, wakil menteri pertahanan untuk kebijakan, kepada wartawan.

“Ini semua adalah kemampuan penting untuk membantu Ukraina mengusir serangan Rusia di timur dan juga untuk mengatasi perkembangan yang berkembang di selatan dan di tempat lain.”

Pengiriman teranyar ini membuat total bantuan AS ke Ukraina menjadi USD 9,8 miliar sejak dimulainya pemerintahan Biden, kata para pejabat.

Para pejabat di Kiev mengatakan lebih banyak senjata diperlukan untuk menahan pasukan Rusia yang lebih besar dan persenjataannya lebih baik.

“Kami akan terus mendukung rakyat Ukraina karena mereka membela negara mereka dari agresi Rusia selama yang diperlukan,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Pejabat AS mengatakan mereka bekerja dengan pejabat pertahanan Ukraina untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan, berdasarkan keadaan di lapangan. Setidaknya 50 negara lain juga memberikan dukungan militer ke Ukraina.

“Kami bekerja sepanjang waktu untuk memenuhi permintaan bantuan keamanan prioritas Ukraina, mengirimkan senjata dari stok AS ketika tersedia dan memfasilitasi pengiriman senjata oleh sekutu dan mitra ketika sistem mereka lebih sesuai dengan kebutuhan Ukraina,” kata Kahl.

Kahl mengatakan kerugian medan perang Rusia sangat mengejutkan. Dalam waktu sekitar enam bulan, Moskow telah mengalami 70.000 hingga 80.000 korban, baik yang tewas maupun yang terluka.

“Ini cukup luar biasa mengingat Rusia tidak berhasil mencapai tujuan di awal perang,” katanya.

“Rusia menguasai sejumlah wilayah di timur. Tetapi itu dibayar dengan ongkos yang luar biasa oleh militer Rusia karena militer Ukraina cukup berhasil dan berkat bantuan persenjataan yang mereka miliki.”

Reporter Magang: Gracia Irene [pan]

Baca juga:
Dikorupsi, 70 Persen Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina Tidak Sampai ke Tentara
Korea Utara Tawari Rusia 100 Ribu Relawan untuk Bertempur di Ukraina
Dunia di Ambang Bencana Kelaparan, Jutaan Nyawa Terancam Melayang
Deretan Pasukan Drone Ukraina yang Siap Intai Rusia
AS Jatuhkan Sanksi pada Sosok yang Disebut Kekasih Putin


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version