Pemerintah Lakukan Penguatan Ketahanan Pangan terhadap 4 Komoditas

Jakarta: Pemerintah meluncurkan Proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR) Indonesia. Proyek tersebut merupakan proyek penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan sistem pangan yang terintegrasi dengan manajemen lanskap.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian nasional kian mengalami tren perbaikan yang impresif dengan pertumbuhan ekonomi tercatat hingga 5,44 persen pada kuartal II-2022 dan mampu memicu optimisme masyarakat setelah terdampak pandemi.
 
Di tengah berbagai tantangan yang muncul saat ini, pemerintah perlu untuk terus melanjutkan berbagai opsi kebijakan guna mengatasi setiap tantangan yang ada termasuk di tataran global.
 

Proyek FOLUR tersebut diinisiasi dengan tujuan untuk mendukung transformasi sistem pangan global dengan mempromosikan lanskap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Terkait dengan pembangunan sistem ketahanan pangan perlu dilakukan penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam pengelolaan lahan, air, dan ekosistem serta didukung pengelolaan lanskap sehingga diharapkan akan menjadi pilar utama terwujudnya ketahanan pangan yang tangguh secara berkelanjutan,” ungkap Airlangga dalam siaran pers, Selasa, 30 Agustus 2022.
 
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menyampaikan bahwa pelaksanaan Proyek FOLUR diharapkan mampu menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada empat komoditas yang ditargetkan seperti padi, kelapa sawit, kopi, dan kakao melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan.
 
“Proyek FOLUR ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan dan kontribusi yang nyata terhadap pengelolaan lanskap terpadu, yaitu dengan memulihkan fungsi hutan, mengembalikan tingkat keragaman hayati, dan upaya implementasi budi daya pertanian sesuai GAP yang semuanya dilakukan untuk memastikan sistem pangan di Indonesia dapat berkelanjutan dengan baik,” jelas Musdhalifah.
 

Airlangga turut mendukung pelaksanaan dari Proyek FOLUR tersebut dan berharap agar seluruh stakeholders mampu ikut serta dalam mendorong pengelolaan sistem ketahanan pangan secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan dampak konkret bagi perekonomian nasional.
 
“Saya mengajak kepada seluruh stakeholders antar Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, swasta, perguruan tinggi, lembaga swadaya serta petani, untuk bersatu, bersinergi, membangun, dan mengelola sistem pangan secara berkelanjutan untuk mendukung upaya-upaya pemulihan ekonomi,” ucap Airlangga.
 

(ANN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version