Muhaimin Ajak Kader & Alumni PMII Sinergi Jadi Penopang Kemajuan Bangsa

Merdeka.com – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengajak seluruh kader dan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersinergi untuk menyatukan tekad dan langkah sebagai kekuatan besar penopang kemajuan bangsa.

“Transformasi intelektual sudah berlangsung, transformasi mobilitas jabatan posisi struktur kekuasaan berlangsung secara massif. Tinggal satu tahapan lagi yang harus dikejar yaitu mobilitas kemampuan kapasistas ekonomi masyarakat ahlussunahwaljamaah,” kata Muhaimin di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Hal itu dikatakannya saat menyampaikan Orasi Kebangsaan pada acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Wilayah IKA PMII Maluku bertemakan ‘Meneguhkan Bangsa dan Memperkokoh Kebhinekaan Sinergi Membangun Maluku’ di Kota Ambon, Rabu malam (3/8).

Dia mengatakan, masyarakat Nahdliyin yang jumlahnya paling banyak di Indonesia bisa menjadi pendorong yang sangat cepat transformasi, bukan hanya melalui struktur kekuasaan, tetapi juga perilaku masyarakatnya melalui gerakan ahlussunah waljamaah dari level bawah, tengah, hingga atas.

Menurut dia, kalau semua sektor bisa bersinergi, maka bukan hanya masyarakat Aswaja yang cepat maju, tetapi bangsa ini juga cepat maju sampai pada titik yang kita harapkan.

Dia mengaku bersyukur karena PMII dan para alumninya saat ini banyak berkiprah di semua level.

“Ada yang berkiprah di level grassroot yang sehari-hari bersama rakyat. Di level tengah para intelektualitas, profesionalitas, komitmen sosial jalan dengan baik. Di level struktur kekuasaan sudah lambat laun muncul dan berkembang,” ujarnya.

Dia mengatakan agenda IKA PMII ke depan yaitu bersinergi secara total di level grassroot, level tengah dan atas dalam satu kesatuan untuk mengubah keadaan menjadi lebih dan maju secepat-cepatnya.

Langkah itu menurut dia harus dilakukan berkejaran dengan krisis dan resesi global, serta ketidakmampuan dunia dalam menghadapi keadaan pahit hari ini.

“Satu krisis pasca pandemi, perang Ukraina-Rusia yang berdampak krisis pangan, energi, dan ekonomi. Di tengah masa sulit ini, belum ada alternatif pendongkrak ekonomi baru,” katanya.

Di tengah kondisi seperti saat ini, menurut dia siapapun pemerintahannya, bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia, jika tidak ditopang pemerintahan yang kuat dan solid, kekuatan tengah, dan kekuatan grassroot maka akan mengalami kesulitan.

Dia mengatakan, semangat yang menyala dari pada kader dan alumni PMII bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mengubah nasib bangsa.

“Mengubah dari kegelapan menjadi masa yang terang benderang. Mengubah dari keterbelakangan dan keterkungkungan menjadi maju dan merdeka. Mengubah dari keterbatasan menjadi kesempurnaan,” katanya.

Muhaimain mengatakan, jika kader PMII bisa mengendalikan arus utama kekuatan bangsa maka segala cita-cita bangsa yakni mewujudkan keadilan sosial dan kemakmuran untuk seluruh rakyat Indonesia akan terwujud dengan baik.

Dia bersyukur karena sejak era Reformasi, kader-kader dan alumni PMII bisa berkiprah di berbagai level kekuasaan, mobilitas vertikal baru warga NU amat sangat meluas di berbagai penjuru Nusantara.

“Kita patut syukuri terjadi perbaikan nasib, kualitas pertumbuhan karir. Sebelum Gus Dur jadi presiden dan kita menemukan era Reformasi amat jarang kader NU, kader PMII secara besar-besaran mengalami mobilitas vertikal,” ujarnya

Dia mengatakan, sejak era-Reformasi, kita berhasil mendorong bukan hanya pola pikir, paradigma dan kultur baru, tetapi juga ruang-ruang basis baru untuk pengabdian yang mulia untuk kemajuan bangsa.

Karena itu, Muhaimin mengajak para kader dan alumni PMII untuk terus melanjutkan kemajuan-kemajuan yang telah ditempuh selama 10-15 tahun terakhir untuk pengabdian yang lebih besar lagi dalam perubahan umat dan masyarakat ahlussunnah waljamaah yang lebih maju dan lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang.

[hhw]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version