Marinir AS Ditangkap Polisi Usai Tikam Istrinya hingga Tewas

Honolulu: Seorang marinir aktif Amerika Serikat (AS) ditangkap polisi usai dituduh menikam istrinya sendiri hingga tewas di Hawaii. Marinir bernama Bryant Tejeda-Castillo itu kini terancam dikenai pasal pembunuhan tingkat dua.
 
Kepolisian Honolulu mengonfirmasi bahwa Tejeda-Castillo kini berada di dalam tahanan, dengan uang jaminan penahanan sebesar USD1 juta.
 
Dikutip dari NTD, Sabtu, 23 Juli 2022, polisi menangkap Tejeda-Castillo tak lama usai terduga pelaku menikam istrinya yang bernama Dana Alotaibi di sebuah ruas jalan raya.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Saat penangkapan, Tejeda-Castillo sempat dibawa ke rumah sakit Queen’s Medical Center di Honolulu. Sejumlah saksi mata melihat pelaku sempat melukai dirinya sendiri.
 
Teman-teman korban mengatakan bahwa Alotaibi berada dalam kondisi hamil. Namun pihak kepolisian belum bersedia berkomentar karena proses autopsi masih berlangsung.
 
Seorang juru bicara Kepolisian Honolulu mengaku belum dapat memastikan apakah Tejeda-Castillo ditahan di rumah sakit atau sudah dipindahkan ke tempat lain.
 
Ibu Alotaibi, Natalia Cespedes, mengatakan kepada media Hawaii News Now bahwa anaknya kerap menerima aksi kekerasan dan suaminya. Alotaibi disebut tengah mengupayakan perintah pencegahan (restraining order) versi militer agar Tejeda-Castillo tidak mendekati dirinya.
 
Cespedes meyakini anaknya mungkin masih hidup jika pihak militer di pulau Oahu menegakkan perintah pencegahan terhadap Tejeda-Castillo.
 
“Mungkin karena anak saya perempuan, jadi mereka (militer) tidak peduli, atau karena anak saya terlihat gila, mereka tidak peduli,” sebut Cespedes.
 
Dalam sebuah pernyataan resmi, Korps Marinir AS mengaku mengetahui situasi seputar Tejeda-Castillo dan istrinya.
 
“Kami mengonfirmasi bahwa Korps Marinir responsif terhadap tuduhan (aksi kekerasan Tejeda-Castillo),” ujar pihak militer.
 
“Karena investigasi kriminal masih berlangsung, merupakan hal yang tidak pantas untuk terus berkomentar mengenai topik ini,” sambungnya.
 
Beberapa saksi mata mencoba membantu menghentikan penikaman terhadap Alotaibi. “Saya berlari ke sana, dan meminta pelaku untuk melepaskannya,” tutur George Schmidt kepada Hawaii News Now.
 
“Saya melihat darah di mana-mana. Korban berlumuran darah,” lanjutnya.
 
Ia juga mengaku melihat pelaku melukai dirinya sendiri dengan benda tajam.
 
Baca:  4 Orang Terluka dalam Insiden Penikaman di Selandia Baru
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!