Konferensi Ulama Dunia, Syafruddin Ajak Islam Ciptakan Pengetahuan Baru

Jakarta: Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen (Purn) Syafruddin menghadiri Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia di Kuala Lumpur, Kamis, 30 Juni 2022. Syafruddin menjadi salah satu pembicara dalam konferensi ulama tersebut.
 
Dalam pidatonya, Syafruddin menjelaskan Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dengan jumlah umat 2 miliar, umat islam seharusnya menyiapkan diri menghadapi tatanan dunia baru.
 
“Misalnya, menciptakan iptek yang semakin maju dan membangkitkan ekonomi keumatan. Termasuk, mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban islam di dunia yang pernah berjaya,” kata Syafruddin melalui keterangan tertulis, Kamis, 30 Juni 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Syafruddin juga meminta seluruh ulama dan cendikiawan di dunia agar terus menciptakan ilmu pengetahuan baru. Terutama, mampu membawa misi persatuan dan perdamaian dunia.
 
Dia mengimbau para ulama dan cendekiawan di dunia tidak terjebak hanya membicarakan islamphobia, radikalisme, dan terorisme. Namun, harus juga menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan tatanan global dunia baru.
 
Sementara itu, Menteri Agama Malaysia Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad menyampaikan agama islam mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan. Dia meminta nilai-nilai tersebut terus dijaga. Datuk Haji Idris menegaskan islam menyeru kepada umatnya untuk saling mengasih kepada seluruh umat manusia.
 
“Perbedaan pendapat dan pandangan dalam kalangan umat islam tidak boleh mengakibatkan perpecahan sesama umat islam,” kata dia.
 

Datuk Haji Idris menjelaskan kehadiran islam harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan damai. Termasuk, makmur dan penuh dengan persatuan.
 
Di sisi lain, Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa mengapresiasi pemerintah Malaysia atas prakarsanya dalam pelaksanaan Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia. Menurut Syaikh Al-Isa, kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi.
 
“Allah telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan didunia yang penuh dengan kedamaian,” ucap dia.
 

 

Halaman Selanjutnya

Syaikh Al-Isa juga menyerukan agar…

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!