Jalur Distribusi CPO di Aceh Terkendala Tangki Penyimpanan

Merdeka.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memanfaatkan pelabuhan di Aceh agar pertumbuhan bisnis di Tanah Rencong lebih lancar.

Saat bertemu Direktur Utama (Dirut) Pelindo Arif Suhartono di Jakarta, Senin (22/8), Penjabat Gubernur Aceh (Pj) Achmad Marzuki meminta Pelindo menyediakan fasilitas tangki untuk penampungan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di kawasan pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, sebelum dikirim keluar Aceh melalui jalur laut.

“Sebab kalau CPO volumenya sangat lumayan, itu kalau dibawa 150 truk tangki setiap malamnya menuju Medan. Kita kewalahan di pelabuhan Malahayati itu belum punya tangkinya,” kata Achmad Marzuki.

Dia menyebut saat ini untuk pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun, memang sudah memiliki tangki. Tapi tangki tersebut milik Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang pengelolaannya oleh PT Patriot Nusantara Aceh (Patna).

“Maka kami meminta dukungan dari Pelindo. Supaya nanti CPO bisa kirim keluar daerah baik ke Medan atau ekspor ke luar melalui pelabuhan Malahayati, Aceh Besar dan Krueng Geukueh Lhokseumawe,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, Dirut Pelindo Arif Suhartono akan mendorong perusahaan pengangkut CPO supaya mengirim melalui pelabuhan Malahayati, Krueng Raya. Dia sepakat hal itu akan berdampak positif kedepannya terhadap ekonomi Aceh.

“Tentunya yang pertama juga akan lebih murah pengangkutan CPO ke luar dari Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, tuturnya, pengangkutan CPO yang selama ini melalui darat yang membuat jalanan padat, akan terurai jika dilakukan melalui jalur laut. “Sehingga jalan juga tidak sering rusak,” ujarnya.

Ia menambahkan, menyangkut keberadaan tangki di KEK Arun, dia berjanji akan menyelesaikan dengan LMAN. Menurutnya akan ada investor yang bersedia menyewa tangki tersebut. [cob]

Baca juga:
Menkop Teten: Petani Sawit Senang Dapat Untung dari Minyak Makan Merah
Pengacara Sebut Surya Darmadi Tiba di Indonesia Siang Ini, Langsung ke Kejagung
Bukan di Singapura, Surya Darmadi Diduga Berada di China
Tak Hanya Disetop, Penggunaan Dana Pungutan Ekspor Kelapa Sawit Diminta Dievaluasi
Mendag Zulkifli Hasan: Harga TBS Harus di Atas Rp2.000/Kg Pekan Depan
Pengusaha Desak Pemerintah Cabut Kebijakan DMO dan DPO Kelapa Sawit


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version