Konferensi ini bertujuan untuk menyediakan platform kolaborasi serta memfasilitasi pertukaran gagasan antar para pelaku dan pemangku kepentingan terkemuka mengenai digitalisasi sebagai upaya dalam mendorong transformasi digital Indonesia.
“Dalam hal inovasi, Huawei percaya pada kekuatan kolaborasi. kami akan berinovasi bersama seluruh ekosistem. Kami percaya berkat kerja sama dengan para mitra dari industri dan akademis, kita dapat memformulasikan sinergi yang lebih kuat,” ujar CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Huawei percaya Indonesia akan menjadi hub yang paling inovatif bagi perkembangan di masa depan. Gelaran KTT G-20 di bulan November adalah momentum bagi Indonesia untuk memainkan peran kepemimpinannya di kancah global,” katanya.
Sarwoto Atmosutarno, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengatakan bahwa saat ini, penting bagi seluruh asosiasi industri untuk senantiasa berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia sebagai upaya pemulihan ekonomi dan mencegah dari ancaman krisis.
“Digitalisasi dan transformasi harus menjadi inti dari setiap inovasi yang kita buat bersama.
Dalam hal ini, kolaborasi kami dengan penyedia TIK global terkemuka seperti Huawei dapat
membantu menerapkan transformasi yang lebih komprehensif yang sesuai dengan standar
teknologi yang diakui secara internasional,” jelasnya.
Menurut data yang dipaparkan Muhammad Arif, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pandemi telah mempercepat pertumbuhan pengguna internet secara eksponensial.
“Menurut survei APJII pada tahun 2021, 77 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 210 juta telah terhubung ke Internet. Namun, masih ada sisa populasi yang belum terhubung. Ke depan, kita perlu meningkatkan upaya bersama untuk menjembatani kesenjangan digital,” ungkapnya.
“Kami berharap lebih banyak perusahaan yang akan berpartisipasi dalam membangun Indonesia agar terhubung dengan lebih baik,” tandasnya.
(MMI)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.