Guru Besar Unpad yang Juga Ahli Penyakit Ginjal Rully Roesli Meninggal Dunia

Jakarta: Universitas Padjadjaran (Unpad) kembali berduka. Guru Besar pada Departemen llmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unpad Rully MA Roesli meninggal dunia pada usia 74 tahun di RS Borromeus, Bandung, Selasa, 9 Agustus 2022 pukul 03.00 WIB.
 
Rully lahir di Solo, 23 Juli 1948. Dia tercatat menjadi pengajar di FK Unpad sejak 1974.
 
Rully menyelesaikan studi Sarjana Kedokteran Unpad pada 1975, kemudian dilanjutkan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di FK Unpad pada 1980–1985. Kemudian, Profesi Penyakit Ginjal di Universitas Hospital Groningen, Belanda pada 1986–1987, hingga meraih gelar Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Antwerpen, Belgia pada 1996.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Almarhum merupakan ahli di bidang penyakit ginjal. Di bidang kepakarannya, Rully menjadi pendiri Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. RA. Habibie di Bandung serta bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan yayasan kesehatan mendirikan klinik cuci darah di sejumlah wilayah di Indonesia.
 
Rully juga mendirikan Yayasan Peduli Ginjal (Yadugi) untuk menghimpun dana abadi sebagai pengobatan cuci darah. Hasil penghimpunan dana abadi ini kemudian berkembang menjadi klinik cuci darah di Jakarta (RS Jakarta, RS Tebet, RS Prikasih), Bandung (RS Al-Islam), Tangerang (RS Kartika), Klaten (RS Islam), Semarang (RSUD Semarang dan RS Panti Wilarsa), serta klinik cuci darah murah dan efisien di Jakarta, Bogor, dan Tasikmalaya.
 
Rully juga banyak melakukan penelitian di bidang hemodialisis atau cuci darah. Berbagai penelitiannya sudah dihilirisasi, seperti cairan dialisat hasil penelitian dengan ITB dan PT Renaltech Mitra Abadi dan sudah diproduksi sejak 1998, hingga membuat purwarupa mesin cuci darah bekerja sama dengan ITB dan BPPT.
 
Rully dilepas secara resmi oleh sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan kerabat di Masjid Al-Jihad Kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Bandung. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S Kartasasmita mengatakan Rully telah banyak memberikan kontribusi keilmuan bagi peserta didik maupun kebermanfaatan bagi masyarakat selama mengabdi sebagai pengajar di Unpad.
 
“Dengan segala macam keterbatasannya, tidak menjadi beliau patah semangat dan terus mengubah semua perubahan untuk memberikan manfaat yang baik,” kata Arief.
 
Arief mengatakan berbagai hasil pemikiran Rully memberikan pesan bagi generasi di bawahnya untuk tidak pernah menyerah. “Almarhum berpesan untuk tidak boleh menyerah mengubah takdir kita dan berusaha selalu tetap rendah,” tutur dia.
 
Usai menjalani upacara pelepasan, Rully dikebumikan di pemakaman keluarga di Kabupaten Bogor. Selamat jalan Prof. Rully.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!