Gita Wirjawan Jadi Komisaris Aplikasi Pendidikan Cakap

Merdeka.com – Platform edtech, Cakap, memiliki komisaris baru, yakni Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI periode 2011-2014.

Gita mulai mengemban tugas baru sebagai komisaris sejak bulan ini di aplikasi edtech yang telah diunduh lebih 1,8 juta pengguna.

Gita menyambut baik pemilihan dirinya sebagai salah satu komisaris Cakap. Dia mengumpamakan bahwa bisnis di bidang edtech sebagai “low hanging fruit” terutama yang memiliki bisnis inti bisnis kursus bahasa asing.

“Masih banyak orang Indonesia yang tidak bisa berbahasa yang dipahami komunitas global,” ujar Gita dalam rilisnya, kemarin (23/8).

Menurut Gita, Indonesia kerap kalah bersaing dalam berkomunikasi di panggung atau pentas internasional dibandingkan India dan Singapura. Selain itu, potensi kemampuan berbahasa dapat meningkatkan kesejahteraan.

Dia mencontohkan, pekerja migran dari Filipina mampu mendatangkan devisa lebih besar, karena mereka lebih menguasai bahasa Inggris.

“Harapannya orang Indonesia yang dikirim ke Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, bisa jadi supervisor teknologi informasi atau GM di hotel karena mereka jago bahasa Inggris,” ujarnya.

Jajaran komisaris Cakap juga dilengkapi, selain Gita, adalah Arya Setiadharma (CEO Prasetia Dwidharma) dan Kenneth Li (Managing Partner MDI VC Singapura).

Tomy Yunus, CEO & Co-founder Cakap, menyambut baik Gita sebagai komisaris.

Menurutnya, sosok Gita dekat dengan dunia pendidikan, sangat cocok didapuk menjadi komisaris yang akan mendukung perkembangan edtech Indonesia melalui Cakap.

“Sosok Gita Wirjawan memiliki visi dan misi yang selaras dengan Cakap, yakni membawa potensi dan talenta Indonesia lebih maksimal lagi. Cakap selama ini membawa misi sebagai platform penyedia kursus upskilling yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM bangsa,” ujar Tomy.

Tomy berharap bergabungnya Gita sebagai komisaris, dapat menjadikan Cakap sebagai wadah bersama untuk mewujudkan peningkatan kapasitas dan keterampilan bangsa.

Cakap merupakan platform upskilling yang memiliki dua pilar bisnis yakni bahasa asing dan kursus vokasi. Cakap fokus untuk mengembangkan program yang tersertifikasi secara nasional,
dan saat ini memiliki 2,7 juta siswa di 95 kota dari 34 provinsi.

Cakap turut memberdayakan 1.600 guru/ahli berkualitas. Dari segi bisnis, pendapatan Cakap berhasil tumbuh 300 persen secara tahunan dalam tiga tahun terakhir, dan membukukan laba bersih dua tahun berturut-turut (2020-2021).

[sya]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version