Fox Logger Solid Berevolusi di Tengah Ancaman Resesi

Sementara sejumlah startup tengah menghadapi kesulitan, penguasa pasar GPS Tracker ini justru tumbuh solid. Selain inovasi teknologi, sejumlah rekrutmen untuk jajaran eksekutif juga dilakukan. Semuanya agar perusahaan tumbuh berkelanjutan.

Selama Semester I/2022, penjualan Fox Logger mencapai 55 ribu unit GPS Tracker. Angka ini melampaui periode yang sama tahun 2021 sebesar 40 ribu unit. Kendati terjadi peningkatan 37,5%, Fox Logger belum bisa merasa berpuas diri. Pasalnya, “Target kami di tahun 2022 ini adalah 150 ribu unit GPS Tracker,” ujar Alamsyah Cheung, CEO Fox Logger. Itu artinya, target penjualan Semester I/2021, semestinya berada di kisaran 75 ribu unit.

Selama periode bulan Januari – Juni 2022 server Fox Loggerjuga berhasil mencatatkan jarak tempuh semua kendaraan bergerak yang terintegrasi dengan perangkat Fox Logger berhasil mencapai 266.400.000 km. “Jarak ini sama saja kita telah mengelilingi Bumi sebanyak lebih dari 6.000 kali” ungkap Alamsyah 

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland menyebutkan bahwa jari-jari Bumi di khatulistiwa adalah 6.378 km. Dengan pengukuran tersebut maka lingkar khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.075 km.

Perang Rusia dan Ukraina yang mengiringi ancaman resesi ekonomi global, diakui Alamsyah memberikan dampak perlambatan terhadap bisnis secara makro. Peran dan ancaman resesi adalah tantangan baru yang nyata bagi dunia bisnis setelah pandemi Covid-19.

Meskipun terjadi perlambatan bisnis, Alamsyah merasa bersyukur dengan pencapaian yang ada. Alasannya adalah dunia startup di Tanah Air tengah menghadapi gelombang PHK seperti yang diberitakan terjadi dalam dua bulan terakhir.

“Terus terang, kami sangat bersyukur. Alih-alih melakukan PHK, kami sebagai startup justru tetap tumbuh, tengah melakukan langkah-langkah inovasi, dan terus berusaha terus berkembang dengan aksi belanja, mendapatkan orang-orang terbaik di pasar,” katanya.

Langkah inovasi yang dimaksudnya adalah peningkatan kualitas teknologi GPS Tracker yang dipasarkan berikut mutu layanannya. Adapun menempatkan orang terbaik adalahdengan merekrut beberapa orang eksekutif untuk mengisi sejumlah posisi di jajaran top management Fox Logger.

“Biaya operasional kami meningkat di sisi sumber daya manusia, khususnya dengan aktivitas rekrutmen ini. Namunperekrutan SDM terbaik di pasar merupakan keharusan agar Fox Logger bisa naik kelas dan tumbuh berkelanjutan,” dia menambahkan.

Menengok ke belakang, Alamsyah yang juga juara pertama Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2021 untuk kategori Teknologi, merasa Fox Logger sebagai sebuah startup tengah melakukan scalling-up secara evolutif.

Menurutnya, sedari tahun 2015, Fox Logger sangat efisien dalam hal biaya operasional. “Kini, setelah 8 tahun berjalan, kami merasa sudah saatnya formasi pemain di Fox Logger mengalami peningkatan kualitas yang sangat tajam. Jadi, sekali lagi, biaya operasional untuk SDM memang meningkat, tapi ini dilakukan agar perusahaan bisa menyesuaikan dengan proses evolusi yang sedang terjadi, terlebih tak lama lagi kami akan melakukan aksi IPO,” dia mengungkapkan.

Sebelumnya, Alamsyah menambahkan, saat awal berdiri, Fox Logger relatif lebih banyak merekrut lulusan SMP dan SMU. Sekarang, posisi manajemen diisi 80% sarjana. “Kami selalu merasa membeli orang yang tepat harus dilakukan di saat yang tepat. Ibaratnya, kalau kebutuhannya masih ke pasar, kita cukup beli mobil bak. Tetapi kalau sudah berada di jalan bebas hambatan, mobil sport sudah jadi kebutuhan,” ujarnya bertamsil.

Kini, Fox Logger memang seperti tengah berada di jalan tol dengan rencana IPO-nya. Dia berharap langkah-langkah yang sudah dijalan dengan penuh komitmen ini akan memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi seluruh stakeholders secara berkesinambungan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version