Dian Siswarini, Fokus pada Profitabilitas dan Pengembangan Infrastruktur

Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk.

Memimpin industri telekomunikasi seluler yang sangat dinamis dan ketat ritme persaingannya dalam satu dekade terakhir jelas menjadi tantangan yang tak mudah bagi Dian Siswarini. Dian yang diamanahkan menjadi Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk. sejak 2015 jelas tak boleh lengah sekejap pun dari dinamika bisnis dan harus memastikan semua karyawannya (1.600 orang) mampu bekerja dalam orkestrasi yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Terlebih, XL Axiata yang revenue tahunannya di atas Rp 10 triliun harus berhadapan dengan para raksasa di pasar, seperti Telkomsel dan Indosat.

Masa pandemi Covid-19, bagi Dian, menjadi kesempatan dan peluang untuk menata bisnis XL lebih baik. Apalagi, kini layanan telekomunikasi sudah menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari, terjadi evolusi dan adopsi teknologi yang makin intens, masyarakat semakin terdigital, serta makin berkembangnya usaha mikro dan UKM.

Dian melihat hal-hal tersebut sebagai kesempatan untuk membangun kesiapan daya saing perusahaannya, meningkatkan spirit inovasi. dan mengembangan teknologi semakin terkini. “Dari sisi market di masa pandemi, kami melihat dengan semakin banyaknya aktivitas bekerja dan belajar dari rumah, maka ada kebutuhan yang semakin besar pada ketersediaan koneksi internet yang stabil yang bisa kami dukung,” ungkap wanita kelahiran Majalengka, 5 Mei 1968, ini.

Tak mengherankan, XL Axiata di bawah kepemimpinan Dian semakin aktif memperluas infrastruktur jaringan dan menambah kapasitas layanan. Termasuk, dengan menambah fiberisasi; meng-upgrade core system, data, dan upstream; serta memodernisasi jaringan 4G. “Kami juga melakukan penambahan kapasitas dan perluasan jaringan di 6.000 site di berbagai wilayah, mengikuti perkembangan peningkatan trafik harian, termasuk khususnya wilayah residensial,” katanya.

Dian menjelaskan, pada awal masa pandemi, fokus perusahaannya lebih pada bagaimana bisa memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, termasuk dalam kesiapan jaringan, customer service, serta distribusi produk dan layanan. Dan, tentunya juga memastikan kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik dengan tetap mematuhi kebijakan WFH yang telah ditetapkan pemerintah.

Memang, bagi sebagian pelaku bisnis, situasi pandemi membuat tersentak dan harus jatuh-bangun dalam menyikapi. Beruntung, XL Axiata pada tahun-tahun sebelumnya sudah melakukan banyak pengembangan infrastruktur internal, termasuk digitalisasi secara end-to-end, sehingga ketika muncul pandemi, karyawan dan perusahaan lebih siap.

“Kami tetap melanjutkan digitalisasi secara end-to-end di hampir semua lini bisnis, antara lain dengan mengimplementasikan analisis berbasis artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional,” kata Dian.

“Yang lebih penting, kami akan mendorong peningkatan pendapatan dan profitabilitas bisnis serta memberikan better experience bagi pelanggan data.”

Dian Siswarini, Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk

Untuk mendorong keterlibatan atau interaksi yang intens antara manajemen dan seluruh karyawan, perusahaan menerapkan aplikasi Call Tree. Platform atau aplikasi ini menyediakan berbagai fitur, di antaranya untuk melakukan update status kondisi setiap karyawan beserta keluarganya selama masa pandemi.

XL Axiata juga mengembangkan New Xlife, aplikasi yang dibangun sendiri sebagai single digital communication platform untuk mendukung komunikasi internal antara karyawan dan manajemen. Di dalam aplikasi ini terdapat berbagai fitur, antara lain memonitor kesehatan (call tree), produktivitas, bahkan data diri dan keluarga karyawan selama pandemi, termasuk berbagai kebijakan perusahaan untuk mendukung kegiatan bisnis dan kegiatan bekerja karyawan.

Dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan, Dian mendorong XL untuk memberikan layanan data yang semakin meningkat, baik layanan mobile data ataupun layanan fiber fixed-broadband (XL Home). Juga dengan menyediakan berbagai pilihan paket layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli.

Dari segi kampanye pemasaran, pihaknya banyak memberikan edukasi dan hiburan kepada pelanggan lewat digital. Di antaranya, edukasi stay-at-home melalui iklan TV dan digital, talkshow bersama para dokter maupun psikolog, konser online sekaligus berdonasi seperti yang diadakan oleh XL dan XL Home, siaran radio online, program TV online, dan Satu Indonesia Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh XL.

Di bawah kepemimpinan Dian, XL Axiata mampu menjaga performa perusahaan di sepanjang tahun 2021 dengan baik. Perusahaan ini mampu membukukan pendapatan Rp 26,8 triliun (meningkat 3% YoY) dan laba bersih Rp 1,3 triliun. Pendapatan dari bisnis data memang dominan di XL, bahkan kontribusinya mencapai 90-an%.

XL juga berhasil menambah kekuatan jaringan untuk meningkatkan customer experience dan digitalisasi. Di luar itu, XL pun berperan besar pada program pemerataan jaringan data 4G dan 5G ke pelosok daerah. Hingga akhir 2021, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204 dengan fiberisasi telah mencakup lebih dari 50% site.

Dalam pandangan Dian, industri telekomunikasi di tahun 2022 akan semakin sehat dengan adanya pengurangan jumlah operator karena aksi konsolidasi yang dilakukan Indosat dan Hutchison. Meskipun demikian, kompetisi tetap akan berjalan dengan ketat.

Pihaknya akan fokus pada memberikan layanan yang lebih baik ke pelanggan dan memberikan beragam pilihan layanan sesuai dengan kebutuhan. Aksi-aksi korporasi akan dilakukan di bidang pemasaran untuk memanfaatkan setiap potensi peluang yang ada. “Yang lebih penting, kami akan mendorong peningkatan pendapatan dan profitabilitas bisnis serta memberikan better experience bagi pelanggan data,” Dian menandaskan. (*)

Sudarmadi & Herning Banirestu

www.swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version