Desak Bonus Atlet Dicairkan, Komisi D Jember Juga Dorong Sinergitas Dalam Pembinaan Atlet Jember

SURYA.CO.ID, JEMBER – Ajang Porprov Jatim VII belum lama ditutup, tetapi janji Pemkab Jember untuk memberi penghargaan kepada para atlet sudah disinggung oleh DPRD Jember.

DPRD memang langsung mendesak Pemkab Jember agar segera memberikan penghargaan (reward) kepada para atlet peraih medali di ajang Porprov VII.

Anggota Komisi D DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo berharap, pemberian penghargaan itu tidak lama-lama dari acara penutupan Porprov yang dihelat, Minggu (3/7/2022) malam.

“Saya harapkan reward dari Pemkab Jember ini segera diberikan untuk para atlet peraih medali kita. Supaya ini menjadi stimulus juga penyemangat untuk mereka. Apalagi, di antaranya mereka ada yang tahun depan bisa berlaga lagi di ajang Porprov VIII,” tegas Ardi kepada SURYA, Senin (4/7/2022).

Ardi mengharapkan Dinas Pemuda dan Olahraga yang menjadi mitra Komisi D segera merealisasikan penghargaan tersebut. “Anggaran ada. Jadi lebih cepat baik. Kami di KOmisi D akan mendorong segera direalisasikannya reward tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya Bupati Jember menjanjikan untuk peraih medali emas bakal mendapatkan bonus Rp 25 juta, Rp 15 juta untuk peraih medali perak, dan Rp 7,5 juta untuk peraih medali perunggu.

Selain segera memberikan penghargaan bonus kepada para atlet Porprov Jember, Ardi juga meminta Pemkab Jember serius menata dan membina cabang olahraga. Terutama untuk menghadapi Porprov VIII yang akan digelar 2023 mendatang.

“Karena Jember punya anggarannya, banyak potensi sumber daya manusianya. Tinggal bagaimana menata dan membinanya. Apakah menata sistem, membina atlet melalui cabang olahraganya. Pembinaan dilakukan sejak dini, melalui kompetisi internal,” tegasnya.

Nantinya, Komisi D akan memanggil Dispora dan Dinas Pendidikan Jember supaya bersinergi dalam membina olahraga. Para bibit atlet bisa ‘dititipkan’ pembinaannya melalui Dinas Pendidikan, lewat ekstrakurikuler di sekolah mereka.

Selain itu, kompetisi internal di tingkat paling bawah juga harus dilakukan untuk mencari bibit-bibit atlet, sekaligus pembinaan.

“Karena mengurusi olahraga itu tidak bisa instan, butuh waktu panjang. Jadi bisa lewat Dinas Pendidikan, melalui ekstrakurikuler di sekolah. Atau lewat kompetisi internal di tingkat bawah. Karena saya yakin banyak mutiara terpendam tersebar di seluruh kecamatan di Jember ini. Hanya perlu menata, mengelola, dan membinanya,” tegas mantan atlet sepakbola tersebut. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version