Merdeka.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak Muslimat NU untuk bersinergi membangun Banyuwangi pasca pandemi Covid-19 ini. Hal tersebut disampaikan saat membuka Konferensi Cabang VIII Muslimat NU Kabupaten Banyuwangi di Hotel Kookon, Jumat (29/7/2022). Kehadiran Ipuk disambut meriah oleh para anggota Muslimat NU serta diberikan bunga oleh Ketua PC Muslimat NU Banyuwangi, Ma’mullah Harun.
“Muslimat NU adalah kelompok masyarakat yang strategis di Banyuwangi, tentu akan menjadi kekuatan penting untuk bersama-sama membangun daerah pasca pandemi ini,” ungkap Ipuk.
Setelah dua tahun dibekap pandemi, ada banyak tantangan yang muncul. Selain krisis kesehatan sendiri, juga persoalan ekonomi.
Bupati Ipuk Saat Konferensi Cabang VIII Muslimat NU Kabupaten Banyuwangi©2022 Merdeka.com
“Untuk mengatasinya, tidak ada kata lain selain bersinergi. Bergotong royong. Alhamdulillah dengan gotong royong ini, angka kemiskinan di Banyuwangi berhasil ditahan hanya bertambah 0,01 persen, kenaikan terendah se-Jatim, di tengah banyak daerah lainnya yang bahkan kenaikannya lebih dari satu persen,” jelasnya.
Muslimat NU dengan basis anggota ibu-ibu, imbuh Ipuk, adalah bagian penting yang turut bergerak dalam memutar ekonomi di tengah masyarakat. Seperti halnya membuka koperasi hingga membentuk UMKM di skala industri rumah tangga. Hal tersebut akan semakin baik saat dikolaborasikan dengan pemerintah.
“Kami siap untuk mensupport pengembangan UMKM Muslimat agar turut naik kelas. Yang belum punya NIB, PIRT, monggo, kami siap untuk memfasilitasinya,” imbuh Ipuk.
Bupati Ipuk Saat Konferensi Cabang VIII Muslimat NU Kabupaten Banyuwangi©2022 Merdeka.com
Selain persoalan ekonomi, Ipuk juga mengajak para kaum ibu tersebut untuk turut serta menyiapkan SDM Banyuwangi. Di tangan kaum ibulah, masa depan keluarga ditentukan. “Kami titip SDM Banyuwangi. Mari ibu-ibu sekalian, kita tingkatkan perhatian kita kepada anak-anak kita, agar mendapatkan pendidikan yang baik,” ajak Ipuk.
Ada beragam program Pemkab Banyuwangi, lanjut Ipuk, yang bisa diakses untuk meningkatkan SDM Banyuwangi. Mulai Garda Ampuh untuk anak putus sekolah, Agage Pintar untuk yang ingin mengikuti kejar paket, hingga kursus gratis beragam keterampilan yang baru saja diluncurkan.
“Jika ada anak putus sekolah, terkendala biaya, segera laporkan ke Kepala Desa, Lurah atau Camat. Segera akan akan kami tindaklanjuti. Atau yang punya medsos, bisa langsung hubungi saya,” tegas Ipuk.
Bupati Ipuk Saat Konferensi Cabang VIII Muslimat NU Kabupaten Banyuwangi©2022 Merdeka.com
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk juga menyampaikan penyiapan bantuan untuk Muslimat NU Banyuwangi sebesar Rp150 juta. “Jangan dilihat nilainya, semoga bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan-kegiatan Muslimat. Ke depan InsyaAllah bisa terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Muslimat merupakan salah satu badan otonom NU yang berbasis kalangan perempuan berusia di atas 40 tahun. Selama ini bergerak dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan hingga ekonomi keluarga.
“Konferensi ini merupakan ajang musyawarah tertinggi di PC Muslimat NU Banyuwangi yang diikuti oleh Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Cabang. Selain merumuskan program ke depan, konfercab ini juga untuk memilih ketua baru,” papar Ketua PC Muslimat NU Banyuwangi, Ma’mullah Harun.
Acara pembukaan Konfercab tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh. Selain dihadiri oleh jajaran Forpimda Banyuwangi, juga hadir Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi KH Zainulloh Marwan dan Ketua Tanfidziah KH. Ali Makki Zaini. Hadir pula dua anggota DPR RI Nihayatul Wafiroh dan Nasim Khan
[hhw]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.