Bupati Banyuwangi Ingatkan PKK untuk Berinovasi Atasi Stunting

Merdeka.com – Penanganan stunting terus digenjot oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi salah satu instrumen yang terus didorong untuk melahirkan inovasi dalam penanganan balita yang mengalami gangguan pertumbuhan itu.

“Saya berharap, PKK sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan stunting di Banyuwangi terus melakukan inovasi. Menciptakan terobosan untuk mencegah terjadinya stunting,” ungkap Ipuk saat membuka Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh TP PKK Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (19/7/2022).

Peran PKK, lanjut Ipuk, tidak hanya sekadar pelengkap. Namun, menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program-programnya. Khususnya dalam penguatan ketahanan keluarga. “Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh PKK di Banyuwangi untuk ikut bersuara dalam menentukan arah pembangunan daerah. Mulai dari sekup yang terkecil hingga di level kabupaten sekalipun,” tegas Ipuk.

Dengan beragam inovasi dan penyuaraan yang dilakukan oleh PKK tersebut, Ipuk berharap akan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah. “Saya yakin, jika semua komponen terlibat, tidak ada kata sulit bagi kita untuk maju bersama,” imbuhnya.

Selain itu, Ipuk juga mengapresiasi penyelenggaraan Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh PKK Banyuwangi. Ia berharap kegiatan ini semakin memacu kinerja PKK semakin produktif. “Semoga dengan acara ini, keberadaan PKK semakin produktif di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Banyuwangi Budi Sayekti Sugirah menyebutkan bahwa acara Festival Posyandu Kreatif ini, terdiri dari sejumlah perlombaan yang melibatkan PKK Kecamatan se-Banyuwangi. Salah satu cabang perlombaan yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan tersebut adalah pembuatan menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita.

“Untuk lomba ini, kami ingin mendapatkan beragam menu baru PMT yang nantinya bisa dijadikan sebagai inspirasi oleh para ibu di seluruh Banyuwangi untuk meningkatkan gizi anaknya,” ungkap istri Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah itu.

Adapun penilaian PMT tersebut harus memenuhi standard gizi dan penyajiannya yang mudah dan ekonomis. “Selain itu, juga harus mengandung unsur ikan,” imbuh Budi.

Untuk penilaiannya sendiri, imbuh Budi, tidak hanya melibatkan para juri ahli. Tapi, khusus lima besar, nantinya akan juga diujikan ke balita. “Menu mana yang paling lahap dinikmati oleh balita, itulah yang nanti akan keluar sebagai pemenang,” pungkasnya.

[hrs]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!