Belasan Tahun Jembatan Sirotol Mustaqim Tebar Derita Warga 2 Desa, Bupati Sidoarjo Janji Perbaiki

SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Jembatan penghubung Desa Balongdowo dan Desa Klurak di Kecamatan Candi, Sidoarjo ini kondisinya sudah memprihatinkan. Selain kecil dan tersusun atas papan dan kayu seadanya, jembatan tersebut tidak dilengkapi pagar pengaman di kanan dan kiri sehingga sangat membahayakan warga yang melintasinya.

Jembatan itu hanya ditopang oleh pondasi dari cor yang tidak terlalu besar. Belakangan cor yang menjadi tiang jembatan juga mulai rusak. Sebagian sudah keropos sampai terlihat besi kolomnya. Selain kurang lebar, jembatan juga hanya terbuat dari kayu tanpa ada pengamanan di kanan-kirinya.

Beberapa warga menyebut, jembatan ini sudah banyak memakan korban. Sudah banyak warga yang melintas tercebur ke sungai karena tergelincir lantaran kondisi jembatan yang kecil dan tanpa pengamanan di sampingnya.

Saking uniknya, tidak sedikit warga yang menyebut jembatan ini sebagai Jembatan Sirotol Mustaqim untuk menggambarkan bahaya bagi orang yang melintas di sana jika tidak hati-hati. “Sudah banyak makan korban. Bahkan istri sekretaris desa (Sekdes) Klurak sendiri pernah menjadi korban. Ia tercebur di sungai saat melintasi jembatan itu,” kata Sigit, warga yang melintas di jembatan itu, Kamis (12/8/2022) lalu.

Jembatan Klurak sudah cukup lama tidak tersentuh pembangunan. Diperkirakan sudah belasan tahun kondisinya seperti itu dan tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah. Khawatir terus ada korban, pekan lalu warga pun mengadukan kondisi jembatan tersebut kepada Bupati Sidoarjo.

Dan warga pun bersyukur, aduan itu mendapat respon. Gus Muhdlor, panggilan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi jembatan yang banyak dikeluhkan oleh warganya tersebut.

“Kondisinya memang memprihatinkan. Dan ini harus segera dilakukan perbaikan,” kata Bupati Muhdlor usai mencoba langsung jembatan tersebut.

Namun perbaikan terhadap Jembatan Klurak tidak bisa dilakukan tahun ini. Alasannya, anggaran APBD 2022 sudah digedok. Termasuk PAK (perubahan anggaran keungan) juga selesai dilakukan. Gus Muhdlor pun menjanjikan pembangunan jembatan ini pada 2023 mendatang.

Dengan dana APBD, jembatan tersebut akan dibangun lebih bagus dan lebih aman untuk warga yang melintasi perbatasan dua desa di sana. Jika pembangunannya tanpa menggunakan tiang pancang, diprediksi pengerjaan jembatan bisa dimulai awal 2023.

Bupati memerintahkan Dinas PU BMSDA untuk segera mengkoordinasikan pembangunan jembatan ini. “Segera direncanakan, dirumuskan, dan didesain dengan matang. Karena jembatan ini merupakan fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Gus Muhdlor. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!