Apa Kaitan antara Mengurus Keuangan Pribadi dan Keuangan Bisnis?

Foto: istimewa/ilustrasi

Mengurus Keuangan Pribadi dan Keuangan Bisnis Seorang Entrepreneur

Jika Anda termasuk entrepreneur yang masih menggabungkan uang bisnis dan uang pribadi, maka Anda harus mengubah cara Anda.

Jika uang usaha dan uang pribadi dipisahkan, maka bagaimana dengan hubungan keduanya?

Berikut ini kami akan jelaskan bagaimana cara seorang entrepreneur sukses bekerja membesarkan usahanya sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.

Jika Anda lihat dalam laporan keuangan, maka laporan keuangan seorang entrepreneur akan tampak seperti ini:

Keterangan gambar:

  • Lihat cash flow usaha: ada pengeluaran gaji pemilik usaha
  • Lihat cash flow pribadi: ada pemasukan gaji pemilik usaha

Apakah sekarang Anda sudah terbayang dengan konsep di atas?

Salah satu sumber pemasukan Anda (sebagai pemilik perusahaan) adalah gaji bulanan.

Jadi, besarnya gaji bulanan Anda tergantung dengan performa (kualitas) bisnis Anda.

Catatan: Seorang entrepreneur perlu berinvestasi untuk membantu dirinya mencapai kebebasan keuangan (financial freedom untuk entrepreneur).

Jika Anda minta digaji sebesar Rp20 juta per bulan, apakah bisnis Anda sanggup menggaji sebesar nilai tersebut?

Setelah Anda mengetahui besarnya target penghasilan yang dibutuhkan, maka Anda akan lebih mudah untuk menghitung berapa target penjualan bisnis.

Solusinya: Buat Rencana Keuangan

Apakah Anda berpikir cara menghitung kebutuhan adalah dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran saat ini (misal buat biaya hidup + transportasi + pulsa + listrik)?

Satu hal yang perlu Anda ketahui: penghasilan Anda saat ini harus dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Anda perlu memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang, contoh:

Jika Anda masih single:

  1. Persiapan dana untuk menikah.
  2. Persiapan dana untuk membeli rumah pertama.
  3. Persiapan dana untuk membeli kendaraan.
  4. Persiapan dana darurat (jika ada keperluan yang genting).
  5. Manajemen risiko, kalau-kalau terjadi sesuatu dengan Anda.

Jika Anda sudah berkeluarga:

  1. Persiapan dana untuk pendidikan anak dari SD sampai kuliah.
  2. Persiapan dana hari tua (masa pensiun).
  3. Persiapan dana untuk perjalanan ibadah
  4. Dan lainnya.

Semuanya memang membutuhkan uang, jika tidak disiapkan dari sekarang #UangDarimana?

Oleh sebab itu, Anda perlu memiliki sebuah rencana keuangan (financial plan). Jika Anda memiliki rencana keuangan, maka Anda tahu berapa dana yang harus Anda butuhkan.
Dari data kebutuhan Anda, susun target penghasilan perusahaan.

Bagaimana Cara Menyusun Rencana Keuangan Anda?

Anda dapat membuat sendiri rencana keuangan atau menggunakan jasa perencana keuangan (independent financial planner).

Seperti yang kita ketahui bersama, jika Anda menggunakan jasa perencana keuangan, maka ada biaya (fee) konsultasi yang harus dibayar.

Jika Anda membuat sendiri rencana keuangan, maka Anda membutuhkan upgrade pengetahuan mengenai keuangan (personal finance) dan cara melakukan perhitungan.

Beberapa hal penting dalam menyusun rencana keuangan:

  1. Buatlah tujuan keuangan yang SMART dan rencana yang realistis.
  2. Lakukan review berkala, karena semuanya tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Terkadang ada investasi yang hasilnya kurang maksimal.
  3. Upgrade atau tingkatkan pengetahuan Anda mengenai cara mengurus keuangan dan berinvestasi.

Bagaimana Cara Menyusun Rencana Keuangan Perusahaan?

Bagi entrepreneur UMKM, Anda dapat menjadikan kebutuhan (gaji Anda) sebagai dasar atau patokan jumlah penjualan.

Misal, Anda sebagai pemilik bisnis menginginkan gaji Rp20 juta setiap bulan. Maka, bisnis Anda harus mendapatkan keuntungan bersih lebih dari Rp20 juta.

Dari sini Anda dapat menggunakan strategi pemasaran atau penjualan untuk meningkatkan omzet dan keuntungan perusahaan.

Jadi, Apa yang Dapat Anda Lakukan Sekarang Ini?

SELAMAT, sekarang Anda sudah tahu konsep cash flow dan kaitan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi. Sebagai seorang entrepreneur, yang perlu Anda lakukan adalah:

  1. Miliki rencana keuangan untuk diri Anda sendiri. Jangan hanya melihat pengeluaran saat ini, tetapi juga lihat kebutuhan yang akan datang.
  2. Upgrade kemampuan Anda di bidang keuangan.
  3. Miliki rencana bisnis dan rencana pemasaran usaha yang terintegrasi (nyambung) dengan target penghasilan pribadi Anda.

Saran:

Coba lihat kembali cash flow di atas (cash flow usaha dan cash flow pribadi). Coba bayangkan jika Anda hanya mengandalkan satu sumber pemasukan.

Jika sampai terjadi sesuatu dengan bisnis Anda, darimana sumber pemasukan Anda?

Sebagai perencana keuangan, kami selalu menyarankan kepada klien-klien agar jangan bergantung pada satu sumber pemasukan.

Pemasukan tidak berarti membuat bisnis baru. Anda dapat meningkatkan penghasilan bulanan dari hasil investasi atau penghasilan pasif.

Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version