Tak Terpengaruh Ketegangan Konflik AS – China, Microsoft Ajak Bytedance Kembangkan Aplikasi AI

Laporan Wartawan Tribunnews.Com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Di tengah ketegangan geopolitik antara Amerika dan China, raksasa teknologi Microsoft mengumumkan kerjasama dengan Bytedance untuk mengembangkan perangkat lunak yang dapat menunjang kecerdasan buatan (AI) pada komputasi komputer.

Memanasnya hubungan Gedung putih dengan presiden Xi Jinping, imbas kunjungan kerja yang dilakukan ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus lalu.

Tampaknya tak menyurutkan ambisi raksasa teknologi asal California, Microsoft untuk mengembangkan proyek komputasi komputer dengan induk perusahaan TikTok yaitu Bytedance.

Baca juga: Tanggapi Naiknya Harga PS5, Microsoft Pastikan Harga Xbox Series X dan Xbox Series S Tidak Akan Naik

Melalui proyek yang disebut KubeRay, insinyur utama Microsoft Ali Kanso menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut dimaksudkan agar keduanya dapat mengembangkan sebuah perangkat lunak yang dapat membantu para karyawan perusahaan dalam menjalankan aplikasi AI di komputer secara efisien dan praktis, khususnya dalam sistem pengawasan dan gangguan privasi.

“Pertemuan Microsoft dengan insinyur ByteDance Jiaxin Shan di Ray Summit San Francisco, membahas KubeRay atau aplikasi perangkat lunak sumber terbuka yang membantu aplikasi AI agar dapat berjalan di banyak komputer, atau komputasi terdistribusi,” jelas Kanso dikutip dari CNBC International.

Proyek open source AI seperti KubeRay bukanlah kali pertama yang digarap ByteDance sebelumnya pada tahun 2020 silam, induk perusahaan TikTok ini telah sukses mengembangkan perangkat perangkat lunak NeuroST yang didukung sistem AI untuk menerjemahkan ucapan pengguna.

Baca juga: Terancam Resesi, Microsoft Susul Google Setop Perekrutan Karyawan

Kemahiran inilah yang membuat Microsoft kepincut untuk mengajak ByteDance berkolaborasi dengan mengembangkan kekayaan intelektual pada sistem AI, di tengah kemajuan teknologi.

Tak tanggung – tanggung bahkan di tahun 2020 silam, Microsoft berusaha untuk mengakuisisi TikTok dari ByteDance setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengancam akan melarang masyarakat Amerika untuk menjalankan aplikasi media sosial TikTok karena alasan keamanan.

Selain ByteDance, Microsoft diketahui aktif menyuntikan dana investasi di industri AI ke para pesaingnya seperti Amazon, induk Google Alphabet, serta induk Facebook Meta dan Apple.

Ekspansi ini dilakukan agar Microsoft dapat pemimpin pusat teknologi khususnya pada kecerdasan buatan (AI) di kalangan investor dan pengembang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version