Pemerintah Diminta Batasi Impor Bibit Ayam dan Genjot Produksi Lokal untuk Jaga Harga

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah diminta menekan impor bibit ayam dan memacu produksi ayam lokal demi menjaga harga pasar ayam broiler di dalam negeri tetap stabil. 

Founder PT Putra Perkasa Genetika, Renaldy Anggada mengatakan, Indonesia kini sangat bergantung pada bibit ayam impor dari luar negeri.

Hal itu kemudian menyebabkan harga ayam menjadi sangat bergantung pada perkembangan ekonomi dunia. 

“(Kalau) menggunakan bibit ayam lokal, harga bibit ayam bisa ditekan lebih murah dan dapat menurunkan harga ayam di pasar Indonesia,” kata Renaldy yang ditulis Jumat (22/7/2022). 

Ia menjelaskan, Indonesia sudah menjadi yang pertama untuk menciptakan bibitnya bibit ayam yang lebih dikenal dengan nama Great Grand Parent Stock (GGP) di Asia. 

Ayam yang dihasilkan dari bibit tersebut memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan bibit ayam yang berasal dari negara lain.

Karakteristik ini membuat bibit ayam dari Indonesia cocok terhadap iklim tropis yang ada di Indonesia.

Baca juga: Harga Anjlok Jadi Rp 10 Ribu Per Ekor, Peternak Ayam Demo Kementan

Dia menambahkan, upaya menghadirkan bibit unggul secara mandiri perlu tetap menjadi perhatian.

Dalam mendukung peningkatan produksi ternak khususnya ayam, Kementerian Pertanian mencanangkan untuk mengadakan bibit betina produktif ternak ayam di tahun 2022 sebesar 18.30.031 ekor dan meningkat 18.969.602 pada 2023 dan 19.509.172 di 2024. 

Karena itu diperlukan supply grand parent stock (GPS) untuk mencapai target tersebut sebagaimana tertuang dalam perubahan kedua Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2020 – 2024.

Baca juga: Peternak Ayam di Ciamis Ancam Lepaskan Ribuan Ekor Ayam Pejantan di Halaman Gedung Sate

“Ke depan pemerintah perlu tetap memperhatikan potensi tersebut guna perkembangan industri peternakan yang mandiri dan berdaya saing,” tuturnya. 

Ia menilai, hal ini tentu saja sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menyerap produk hasil dari dalam negeri, salah satunya adalah GGP ayam broiler unggul tersebut.

Baca juga: Puluhan Ribu Peternak Ayam Terancam Gulung Tikar, Imbasnya 12 Juta Orang Terancam Menganggur

“Cara itu tentu bisa ditempuh guna menekan angka impor bibit ayam,” ucapnya. 

Pemerintah juga diharapkan untuk tetap berkolaborasi aktif dengan para pelaku usaha, sehingga keberhasilan dalam penerapan kebijakan dapat benar-benar dirasakan masyarakat.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!