Bisnis  

Luhut tegaskan pentingnya teknologi kelola sumber daya air

redaksiutama.com – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Dewan Sumber Daya Air (SDA) Nasional menegaskan pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya air.

Luhut yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional itu mengingatkan agar pengelolaan dan penyelamatan danau prioritas sebagai penyedia air bersih yang menampung 500 milyar meter kubik air tawar harus dijaga.

“Kita perlu upaya khusus untuk menyusun tata ruang dan wilayah, serta penanganan sedimentasi dan pencemaran badan air, apalagi di tahun mendatang kita menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10. Dengan hal ini, kita harus bisa mampu menunjukkan bahwa kita mampu menangani hal ini,” katanya dalam Sidang Pleno Kedua Dewan SDA Nasional Tahun 2022 di Jakarta, Selasa, sebagaimana dikutip dari keterangan di Jakarta, Selasa.

Luhut menyampaikan isu mengenai air jadi penting di berbagai forum internasional. Hal itu lantaran berbagai kondisi yang terjadi secara global mulai dari pandemi hingga konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.

“Isu ini jadi semakin penting karena adanya perubahan tatanan baru di berbagai belahan dunia akibat Covid-19, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, serta krisis energi dan ekonomi terutama pangan yang sangat mempengaruhi SDA secara global dan Indonesia,” paparnya.

Data menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir ini terjadi tren penurunan ketahanan pangan global. Walau begitu, Indonesia mengalami peningkatan ketahanan pangan dari 59,2 poin pada tahun 2021 menjadi 60,2 pada tahun 2022, atau termasuk ke dalam kriteria moderat.

Selain itu, persediaan pangan di Tanah Air, khususnya padi selama tiga tahun terakhir surplus 10,2 juta ton. Adanya peningkatan ini perlu dijaga melalui pengelolaan SDA yang menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, dalam sidang pleno itu akan disepakati dan disahkan empat rekomendasi isu strategis dan rencana kerja dewan, yaitu Rekomendasi Pelestarian Hutan dan Perlindungan Sumber Air; Rekomendasi Rasionalisasi Pemanfaatan Air untuk Pertanian Tanaman Pangan Beririgasi; Rekomendasi Tinjauan Peran Lubang Biopori dan Sumur Resapan untuk Mitigasi Genangan; dan Rekomendasi Pengelolaan Terpadu Air Permukaan dan Air Tanah, serta Rencana Kerja Dewan SDA Nasional Tahun 2023.

“Seluruh rekomendasi ini sudah dibahas antar anggota dewan baik dari unsur pemerintah dan non-pemerintah secara matang, oleh karena itu pada sidang ini saya harap kita bisa sepakati dan menetapkan semua hal tersebut,” tegasnya.

Luhut juga mengingatkan pengelolaan SDA harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dari hulu ke hilir. Ia juga mendorong Dewan SDA Nasional untuk berpartisipasi aktif dan fokus pada pemulihan DAS pada pelestarian hutan dan perlindungan sumber air sebesar 14 juta hektare lahan kritis.

Selain itu, Luhut juga berpesan untuk mengelola irigasi dan memilih varietas unggul untuk meningkatkan produktivitas padi dan mempertahankan swasembada.

Hal lainnya adalah memperketat izin penggunaan air tanah dan lebih transparan, menerapkan lubang biopori secara masif oleh masyarakat, dan memperhitungkan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA).

error: Content is protected !!