Bisnis  

Apa Itu Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Pengaruhnya

redaksiutama.com

Kebijakan moneter adalah salah satu kebijakan dari bank sentral terpenting dalam upaya mengendalikan perekonomian negara secara makro.

Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah untuk memengaruhi perekonomian dengan menentukan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi tingkat suku bunga.

Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai wewenang untuk melaksanakan kebijakan moneter.

Sementara dikutip dari laman Gramedia.com, kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.

Kebijakan moneter dapat melibatkan pengaturan standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Pada dasarnya, kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang bertujuan mencapai keseimbangan internal, keseimbangan eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro.

Keseimbangan internal yang dimaksud yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan. Sedangkan keseimbangan eksternal yakni keseimbangan neraca pembayaran.

Bisa dikatakan, kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan tujuan memelihara dan menstabilkan mata uang agar perekonomian negara tersebut tidak anjlok.

Pengertian kebijakan moneter menurut ahli

1. M. Natsir

Menurut M. Natsir, yang dimaksud dengan monetary policy atau kebijakan moneter adalah segala tindakan atau upaya bank sentral untuk memengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit) untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Boediono

Sedangkan menurut Boediono, kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah melalui bank sentral untuk memengaruhi dalam situasi makro yang dilaksanakan yaitu dengan menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan penawaran barang sehingga inflasi dapat dikendalikan, tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran suplai atau distribusi barang.

3. Perry Warjiyo

Sementara itu, menurut Perry Warjiyo, kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan memperhatikan siklus aktivitas ekonomi, sifat ekonomi suatu negara dan faktor ekonomi fundamental lainnya.

Tujuan kebijakan moneter

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan nilai rupiah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa aspek yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter. Nah, berikut ini beberapa tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut:

1. Menjaga stabilitas ekonomi

Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.

2. Menjaga stabilitas tingkat harga

Kebijakan moneter dapat dilakukan ketika terjadi ketidakstabilan tingkat harga. Ketidakstabilan ini terjadi ketika jumlah uang beredar tidak seimbang dengan jumlah barang.

Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

3. Meningkatkan kesempatan kerja

Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, perusahaan akan mengadakan investasi.

Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.

4. Perbaikan neraca pembayaran

Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, maka harga-harga barang yang diproduksi di Indonesia akan menjadi lebih murah di pasar internasional, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor.

Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang apabila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor.

5. Menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi

Menjaga stabilitas harga dari banyaknya jumlah uang yang beredar, meningkatkan kesempatan kerja, memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran, jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing.

Jenis-jenis kebijakan moneter

Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, kebijakan moneter adalah dibedakan menajadi kebijakan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian.

Langkah penawaran uang yang ditambah akan menurunkan suku bunga dan akibatnya terjadi perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan penganggguran pun akan berkurang.

Selain penawaran uang yang perlu ditambah, pengeluaran agregat perlu dikurangi sehingga terdapat keseimbangan antara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.

Kebijakan moneter kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan 3 instrumen berikut:

1. Operasi pasar terbuka.

Operasi pasar terbuka (OPT) adalah salah satu cara mengendalikan uang yang beredar yang dilakukan oleh pemerintah.

OPT dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan menjual (open market selling) atau membeli (open market buying) surat-surat berharga milik pemerintah.

2. Fasilitas Diskonto (discount rate)

Fasilitas Diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah pada bank-bank umum yang meminjam uang kepada bank sentral.

Ketika bank-bank umum mengalami kondisi yang mengharuskan mereka untuk meminjam uang ke bank sentral, pemerintah dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengatur jumlah uang yang beredar.

Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman atau diskonto.

Ketika tingkat suku bunga pinjaman menurun menjadi lebih murah, maka bank-bank umum akan lebih tertarik untuk meminjam uang ke bank sentral.

Sebaliknya ketika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan menaikan tingkat suku bunga.

Kenaikan suku bunga tersebut akan mengurangi niat bank-bank umum untuk melakukan pinjaman di bank sentral sehingga pemerintah dapat menekan laju pertambahan jumlah uang beredar.

3. Rasio cadangan wajib

Ketika minimum cadangan wajib tersebut berkurang, maka bank memiliki lebih banyak uang yang dapat diedarkan di masyarakat melalui pinjaman.

Sebaliknya jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah dapat menambah jumlah minimum cadangan wajib bank sehingga bank memiliki uang yang lebih sedikit untuk diedarkan.

Sementara itu, kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.

Tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk memengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan. Ini memungkinkan bank sentral menggalakkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan.

Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, pengawasan pinjaman secara terpilih yakni bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan keinginan pemerintah.

Kedua, imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral dengan menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya. Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.

Pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu seperti menekan laju inflasi.

Kebijakan moneter di suatu negara sangat terbatas operasionalnya, terlebih di negara-negara yang sedang berkembang.

Akan tetapi, kebijakan moneter mempunyai peranan penting dalam pengaturan kegiatan ekonomi suatu negara terutama negara yang sedang berkembang, khususnya ketika inflasi meningkat tinggi.

Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu kebijakan moneter , tujuan, jenis, serta pengaruhnya dalam perekonomian sebuah negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!