JawaPos.com – Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap Irjen Ferdy Sambo menjadi pusat perhatian. Salah satu yang menjadi perhatian adalah sosok Ketua Sidang KKEP Komjen Ahmad Dofiri. Pria yang sehari-hari menjabat Kabaintelkam Polri itu ditunjuk langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Komjen Ahmad Dofiri dikenal sebagai sosok yang tegas. Dia memiliki segudang prestasi yang mumpuni. Dofiri merupakan lulusan terbaik angkatan 1989 yang meraih Adhi Makayasa. Pada 1990 dia menjabat Resintel Polsekta Tangerang, yang dilanjutkan menjadi Kasubbag Jabamentil Bagian SDM Polri pada 2005.
Pada 2007 Dofiri menjabat Kapolres Bandung selama dua tahun. Lalu melanjutkan jabatan sebagai Wakapolwiltabes Bandung pada 2009. Pada tahun yang sama, jabatannya beralih menjadi Kapoltabes Jogjakarta.
Kariernya makin moncer setelah menjabat Koorspripim Polri pada 2010. Yang dilanjutkan menjadi Wakapolda Jogjakarta pada 2013. Sempat menjabat Karobinkar SSDM Polri pada 2014, Dofiri lalu menjadi Kapolda Banten pada 2016.
Selang tidak berapa lama, Dofiri dipercaya menjabat Kapolda Jogjakarta. Pada 2019 dia ditarik ke Mabes Polri untuk menjadi asisten Kapolri bidang logistik (aslog). Selanjutnya, pada 2020, dia kembali diterjunkan ke daerah menjadi Kapolda Jawa Barat.
Sejak 2021 pria kelahiran Indramayu, 4 Juni 1967, itu resmi berpangkat jenderal bintang tiga dengan jabatan kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri. Baintelkam merupakan unsur pelaksana tugas yang membantu Kapolri dalam membina dan menyelenggarakan fungsi intelijen keamanan.
Kini kepemimpinan Ahmad Dofiri diuji untuk menentukan nasib mantan Kadivpropam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terbelit kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Sekaligus menghalang-halangi penyidikan dalam kasus tersebut.
Dari layar visual tanpa audio sidang KKEP, tampak Komjen Ahmad Dofiri bertanya dengan tegas kepada Irjen Ferdy Sambo. Sayang, tidak diketahui apa saja yang ditanyakan kepada tersangka pembunuhan ajudannya sendiri itu.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyatakan, Komjen Dofiri memang dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas. ”Dia pernah meraih Adhi Makayasa pada 1989,” ujarnya kemarin.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi mengetahui sosok Komjen Ahmad Dofiri sebagai orang yang baik. Yang terpenting, selama kariernya, Dofiri memiliki karakter yang dikenal sangat lurus. Jenderal bintang tiga itu juga memiliki kepandaian di atas rata-rata. “Sejak muda sudah pandai,” katanya kepada Jawa Pos kemarin.
Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil menyebut Komjen Dofiri sebagai sosok yang baik dan bersih. Selama ini, tidak ada isu miring yang menerpa jenderal polisi kelahiran Indramayu tersebut. Selain itu, Dofiri merupakan sosok yang berwibawa. Hal itu terlihat dari pembawaannya. Wibawa itu terlihat ketika dia berjumpa dengannya. Bukan hanya itu, Dofiri juga sosok yang cerdas dan cemerlang dalam kariernya. “Lulusan terbaik di angkatannya,” ungkap politikus PKS tersebut.
Karena itu, kata Nasir, sangat tepat jika Kapolri menunjuk Komjen Dofiri sebagai ketua sidang etik Sambo. Dengan track record Dofiri, Sambo akan bisa menerima hasil persidangan.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : idr/lum/c9/c18/oni
Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.