Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – AirNav Indonesia melaporkan tidak ada rute dan jadwal penerbangan yang terdampak akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung Selatan, pada Sabtu (16/7/2022) malam.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan pada Sabtu 16 Juli 2022, Gunung Anak Krakatau erupsi. Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 22.55 wib memiliki tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 m di atas puncak atau skitar 1.657 mdpl (meter di atas permukaan laut).
“AirNav Indonesia (AirNav) mendapatkan informasi aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (Lampung Selatan) level III (Siaga) pada hari Sabtu (16/7, 23.39 WIB) dari PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM,” ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangannya, Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Aktivitas Gunung Krakatau Meningkat, Siaga Level 3, PVMBG Beri Imbauan Masyarakat
Sejak informasi tersebut disampaikan, menurut Rosedi, AirNav melakukan pemantauan intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi tersebut kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.
Pemantauan dilakukan di beberapa bandara. Di antaranya, Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung)melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug.
“Sampai dengan statement ini diturunkan, bahwa berdasarkan informasi terbaru pada pukul 06.00 WIB pagi ini, erupsi yang terjadi tadi malam sifatnya tidak berkelanjutan,” tutur Rosedi.
Rosedia menambahkan, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav.
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Sabtu 2 Juli 2022, Terjadi 3 Kali Gempa Hembusan
“Tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau,” kata Rosedi.
Rosedi mengatakan, AirNav telah menerbitkan Ash NOTAM (ASHTAM) Nomor VAWR2492 yang berlaku 24 jam sejak 16 Juli 2022 pukul 23.40 WIB hingga nanti malam untuk menyebarluaskan informasi aktivitas erupsi tersebut kepada seluruh stakeholder penerbangan, terutama kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.
AirNav juga telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu;
“AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan,” imbuh Rosedi.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau juga erupsi pada Sabtu (16/7/2022) pukul 22.53 WIB. Dalam erupsi yang pertama, PVMBG melaporkan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Sedangkan, erupsi kedua terjadi pada pukul 22.55 WIB, yang memiliki tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 m di atas puncak atau skitar 1.657 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.