Pertahanan Sipil alias Hansip disebut-sebut memiliki jasa besar lantaran pernah menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) di beberapa daerah. Seperti apa sepak terjangnya? Yuk, simak ulasannya di sini!
Melansir detik.com, pembentukan Pertahanan Sipil (Hansip) konon dibidani oleh Jenderal AH Nasution pada 1961.
Akan tetapi, peresmian hansip baru dilakukan usai adanya Keputusan Presiden No 48 Tahuan 1962 atau setahun setelah pembentukannya.
Keppres tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden Soekarno dan sejak saat itu hansip pun berada dalam koordinasi di bawah militer sebagai komponen pertahanan keamanan.
Sementara di sisi lain, sebagaimana dilaporkan tirto.id, sejarah hansip telah berlangsung sebelum itu.
Organisasi ini telah ada sejak tahun 1939, pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, yang berfungsi untuk menghadapi serangan Jepang.
Pada mulanya, hansip bernama Luch Bescherming Dients (LBD) dengan tugas sebagai tim yang bergerak cepat untuk memberikan informasi serta melindungi masyarakat dari serangan udara.
Jasa Besar Hansip dalam Menumpas PKI
Dari laporan detik.com yang diunggah pada 2018 lalu, hansip ikut terlibat dalam penangkapan anggota PKI tahun 1965.
Aksi paling cemerlang dan sempat menjadi buah bibir adalah ketika penangkapan Letkol Untung di Tegal.
Sebagai informasi, Letkol Untung adalah Komandan Pasukan Cakrabirawa sekaligus dianggap sebagai dalang peristiwa G30S.
Kala itu, hansip ikut menangkap Untung yang dikira seorang copet dalam bus tujuan Semarang.
Selain momen tersebut, jasa besar hansip lainnya yang juga tercatat dalam sejarah adalah kesertaannya ketika pertempuran dengan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak/Pasukan Rakyat Kalimantan Utara.
Aksi hansip dalam pertempuran juga terekam dalam jurnal Penelitian Politik Vol. 3 Tahun 2006 Papua Menggugat yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Hansip Jadi Alat Politik Rezim Orba
Di daerah lainnya di Indonesia, hansip ternyata memiliki pengaruh besar.
Salah satunya seperti yang terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Hal ini tertuang dalam The Making of Middle Indonesia: Kelas Menengah di Kota Kupang 1930-an – 1980-an karya Gerry van Klinken.
Kala itu, ketika mendekati Pemilu 1972, hansip dimanfaatkan untuk menggiring semua suara kepada Golongan Karya.
“Gubernur El Tari menulis pada 1972 bahwa hansip adalah salah satu alat untuk menancapkan Orde Baru,” tulis Van Klinken.
Namun, perjalanan hansip dalam pertempuran dan politik ini terbilang tidak populer.
Pamor mereka pun perlahan meredup dan lebih sering muncul di kampung-kampung.
Bahkan, dewasa ini, hansip lebih sering difungsikan untuk mengamankan acara-acara kampung dan hajatan masyarakat.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Property People.
Baca ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian idaman, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Salah satunya seperti Depok yang berlokasi di Alexandria Premier Cimanggis.
Artikel ini bersumber dari www.99.co.