Biaya Kateterisasi Jantung, Tujuan, Prosedur dan Risikonya

Biaya katerisasi jantung di Indonesia berbeda-beda di Indonesia cukup beragam, tergantung kondisi pasien dan kelas perawatan yang dipilih. Pemasangan kateter jantung dilakukan oleh dokter dan tenaga medis yang profesional.

Kateterisasi jantung adalah tindakan medis yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan jantung seseorang dengan cara memasukkan selang panjang (kateter) ke dalam pembuluh darah yang  diarahkan ke jantung. 

Penyakit jantung di Indonesia masih menjadi momok yang menakutkan. Karena, penyakit ini merupakan penyebab kematian paling tinggi nomor dua di Indonesia setelah stroke. 

Penyakit jantung dikenal sebagai penyakit mahal. Pasalnya, gak hanya dengan obat-obatan saja penyakit jantung diobati, tapi juga tindakan operasi yang harganya bisa menguras tabungan. Salah satunya, tindakan kateterisasi jantung. 

Biaya kateter jantung setiap rumah sakit pastinya punya kisaran berbeda-beda. Estimasi tindakan biaya kateterisasi jantung di rumah sakit di Jakarta, mulai dari Rp9 jutaan – Rp22 juta. 

Di luar biaya kateterisasi jantung itu, pasien sebaiknya memiliki dana cadangan sekitar 20%–30% dari total biaya yang dikenakan. 

Estimasi biaya kateterisasi jantung 

Setiap rumah sakit pasti memiliki standar sendiri untuk operasi kateter jantung. Misalnya RS Evasari Awal Bros di Jakarta memasang harga Rp9,7 juta – Rp15,5 juta untuk biaya kateterisasi jantung dan jasa konsultasi dokter spesialis Rp250 ribu.

Harga kateterisasi jantung tersebut dibedakan berdasarkan kondisi pasien dan kelas perawatan yang dipilih. Selengkapnya, berikut estimasi biaya kateterisasi jantung yang sudah dikumpulkan Lifepal dari berbagai sumber. 

Nama Rumah Sakit Biaya kateterisasi jantung 
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Mulai dari Rp35 juta
RS EMC Sentul Mulai dari Rp12 juta
RS Mayapada Jakarta Selatan Mulai dari Rp14,6 juta
Rumah Sakit Indriati Solo Mulai dari Rp12 juta
RS Mitra Keluarga Surabaya Mulai dari Rp24,8 juta
Rumah Sakit Premier Surabaya Mulai dari Rp30 juta

Tapi, sebenarnya biaya kateterisasi jantung bisa teratasi dengan adanya BPJS Kesehatan di mana asuransi kesehatan ini menanggung hampir seluruh penyakit, termasuk penyakit jantung. 

Namun ada yang mengkhawatirkan biaya kateterisasi jantung BPJS malah mengakibatkan tindakan kateter tidak sebagus jika menggunakan biaya sendiri. Itu sebenarnya tidak benar, karena kualitas dan tenaga medis tentu sama.

Apa itu tindakan kateterisasi jantung?

Apa itu kateter jantung? Kateterisasi jantung adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi jantung, juga mengatasi berbagai penyakit jantung dengan menggunakan kateter. 

Kateter adalah alat yang menyerupai selang tipis berukuran panjang yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah, yang kemudian diarahkan ke jantung. 

Tindakan kateterisasi ini biasanya dilakukan pada orang yang sering mengalami sakit atau nyeri di bagian dada.  Kenapa kateterisasi perlu dilakukan? Karena sakit atau nyeri di bagian dada jadi salah satu indikasi gejala penyakit jantung coroner. 

Jantung coroner terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah arteri coroner. Kondisi ini bisa juga disebabkan adanya penumpukan plak kolesterol pada pembuluh darah arteri coroner. 

Prosedur kateterisasi jantung 

Prosedur pasang kateter jantung dilakukan di ruangan khusus yang dilengkapi dengan alat-alat pemindaian. Pasien akan dipasangi selang infus untuk menyalurkan obat-obatan selama selama prosedur kateterisasi jantung berlangsung.

Berikut prosedur dalam proses katerisasi jantung.

Persiapan sebelum prosedur dilakukan 

Proses yang harus dijalani pasien sebelum menjalani kateterisasi adalah sebagai berikut.

  • Menjalani tes darah dan pemeriksaan rekam jantung (EKG).
  • Bagi pasien yang memiliki riwayat diabetes, alergi obat dan tengah mengkonsumsi suplemen atau obat-obatan lain, konsultasi pada dokter terkait obat-obatan yang dikonsumsi sebelum menjalani kateterisasi. Pasien juga akan diminta berhenti mengkonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin. 
  • Berpuasa selama kurang lebih enam jam sebelum tindakan dilakukan. 
  • Membersihkan atau mencukur rambut di sekitar pembuluh darah yang akan jadi jalur masuk kateter. 

Proses kateterisasi 

Selama menjalani proses kateterisasi, pasien akan terhubung pada EKG. Alat ini akan merekam ritme jantung dan aktivitas lainnya. 

Untuk membantu proses rekam EKG, sejumlah elektroda akan ditempel pada lengan, kaki dan dada. Proses kateterisasi adalah sebagai berikut:

  1. Pasien diberi bius lokal. Jadi pasien akan sadar selama proses berlangsung. Tapi jika dalam kondisi tertentu, pasien akan dibius total. Terutama bagi yang menjalani perbaikan atau penggantian katup jantung. 
  2. Pasien dipasangkan selang infus sebagai jalan masuknya obat-obatan selama operasi pemasangan kateter berlangsung. 
  3. Dokter membuat irisan kecil di bagian lengan atau tungkai sebagai jalur masuk kateter. 
  4. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh arteri dengan bantuan rontgen. 
  5. Sejumlah pewarna kecil yang disebut zat kontras akan disuntikkan melalui kateter. Tekanan jantung akan diukur.
  6. Saat zat tersebut masuk, ada kemungkinan pasien merasa sensasi panas yang menjalar cepat. Atau malah mulut mengecap rasa logam. Jika mengalami hal-hal tersebut, gak usah kaget. Karena itu semua wajar dirasakan. Tim medis pun akan menginfokan kapan pasien akan merasakan hal-hal tersebut. 
  7. Karena pengaruh anestesi, maka pasien gak merasakan apa-apa saat kateter dimasukkan melalui pembuluh darah. Tapi pasie bisa merasakan ritme jantung yang gak beraturan. 
  8. Angiogram atau hasil rontgen dari jantung pasien dan pembuluh darah sekitarnya akan diambil tim medis dan disimpan dalam komputer. 
  9. Ada juga kasus jika pembuluh darah tersumbat, maka dokter akan melakukan balloon angioplasty untuk melebarkan pembuluh darah yang tersumbat. Biasanya prosedur ini sudah dibicarakan sebelum operasi dilakukan dan hanya akan dilakukan dalam kondisi darurat. 
  10. Kateter dan tabung akan dikeluarkan kalau semua prosedur sudah selesai. 

Operasi kateter jantung biasanya berdurasi kurang dari satu jam. Selama proses berlangsung pasien diminta untuk menahan napas, tarik napas panjang, batuk kecil, dan menggeser posisi tangan oleh dokter. 

Aktivitas tersebut hanya bisa dilakukan jika pasien diberi anastesi lokal untuk menghasilkan gambar kondisi jantung yang lebih akurat. 

Selama prosedur berlangsung, kateter selalu digerakkan. Meski begitu pasien gak merasakan nyeri karena pengaruh bius. Tapi disarankan, jika merasa tak nyaman sebaiknya langsung diinfokan kepada dokter. 

Terakhir, lokasi irisan pembuluh darah lokasi dimasukkannya kateter akan ditutup dengan jahitan. Dan diberi perban untuk mencegah pendarahan. 

Perawatan lanjutan setelah prosedur dilakukan 

Pasien akan mendapat perawatan untuk dipantau kondisinya pasca operasi. Biasanya pasien sudah boleh bangun dari tempat tidur dan berjalan setelah enam jam. 

Kalau kateter dimasukkan melalui tungkai, makan proses pemulihannya jauh lebih lama disbanding kateter yang dimasukkan lewat lengan. 

Selain itu, pasien juga diminta buat gak beraktivitas berat selama 2 – 5 hari pasca operasi, untuk menghindari terjadinya pendarahan. 

Setiap pasien memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus ada pasien yang bisa pulang di hari yang sama dengan operasi. Tapi ada juga yang menjalani rawat inap. 

Patut diingat, untuk pasien yang menjalani kateterisasi jantung, saat rawat inap paling tidak harus ada yang menemani. Sebab luka sayatan masih akan terasa sakit selama kurang lebih satu minggu pascaoperasi. 

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan pasien setelah operasi.

  • Hindari aktivitas berat atau kegiatan berlebihan lain selama dua hari.
  • Plester pada lokasi jahitan biasanya bisa dilepas sehari setelah operasi dan gak perlu diganti.
  • Jangan mandi selama dua haru setelah operasi, Tapi, kalau mau mandi usahakan bekas luka tetap kering. 
  • Jangan menyetir selama tiga hari setelah operasi. 

Tidak mengherankan bahwa biaya kateterisasi jantung terbilang mahal sebagaimana tahapan prosedur medis yang harus dijalani ternyata kompleks dan membutuhkan bantuan alat-alat yang rumit.

Risiko pasca kateterisasi jantung 

Kateterisasi jantung bisa dibilang jarang timbul komplikasi. Kalaupun ada risiko terjadinya komplikasi besar peluangnya pada penderita diabetes atau penyakit ginjal, juga pasien lansia.

Berikut ini beberapa risiko komplikasi yang bisa saja terjadi setelah kateterisasi jantung, antara lain: 

  • Kerusakan jaringan jantung. 
  • Reaksi alergi obat atau zat kontras yang digunakan saat operasi kateter jantung dilakukan. 
  • Adanya gumpalan darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. 
  • Aritmia atau gangguan irama jantung yang dirasa pasien. 
  • Kerusakan ginjal akibat bahan kontras yang digunakan. 
  • Tekanan darah rendah. 
  • Kerusakan pembuluh darah di tempat kateter dimasukkan, atau pada daerah yang dilewati kateter.
  • Lebam, pendarahan, atau infeksi pada tempat dimasukkannya kateter. 
  • Terjadi penumpukan cairan pada selaput jantung yang berisiko mengganggu kerja jantung memompa darah. 

Pentingnya asuransi untuk menanggung mahalnya biaya kateterisasi jantung

Asuransi kesehatan penting karena pada tahun 2018 saja, inflasi biaya rumah sakit mencapai 11 persen. 

Artinya, semisal pada tahun sebelumnya biaya kesehatan rawat inap di rumah sakit berkisar Rp500 ribuan per hari, maka nominalnya akan naik menjadi Rp555 ribu di tahun 2018.

Angka tersebut pastinya akan meningkat di tahun selanjutnya. 

Melindungi keuangan kita dengan asuransi kesehatan adalah langkah yang tepat untuk menanggung mahalnya tagihan berobat di rumah sakit, termasuk biaya menjalani kateterisasi jantung.

Dengan begitu, keuangan kita menjadi stabil karena tabungan, investasi, atau aset yang kita miliki tidak perlu terkuras untuk membayar tagihan berobat di rumah sakit karena telah ditanggung oleh asuransi.

Bagaimana cara kerja asuransi kesehatan?

Cara kerja asuransi kesehatan sebenarnya sederhana, setiap nasabah mesti membayarkan premi ke pihak perusahaan asuransi.

Kemudian, pihak perusahaan akan mengelola dana tersebut sehingga saat ada salah satu nasabah jatuh sakit, perusahaan dapat meng-cover biayanya.

Adapun manfaat yang akan diperoleh nasabah berupa pertanggungan biaya medis apabila sakit atau kecelakaan. Dalam asuransi dikenal yang namanya manfaat dasar dan tambahan.

Secara umum, manfaat dasar asuransi kesehatan mencakup pertanggungan biaya rawat inap dan pembedahan, dan rawat jalan pra atau pasca rawat inap.

Kemudian, terdapat manfaat tambahan (rider) seperti pada gambar di atas namun ada tambahan biaya premi untuk tiap rider tersebut.

Cara memilih asuransi kesehatan sesuai kebutuhan 

Dengan ratusan pilihan polis dan brand, calon nasabah perlu lebih cermat memilih manfaat asuransi kesehatan yang dibeli.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli proteksi kesehatan.

Metode klaim cashless

Dengan sistem klaim cashless nasabah bisa datang ke rumah sakit bermodal kartu peserta asuransi kesehatan saja.

Artinya, nasabah tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar untuk mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit rekanan. Namun, cashless tidak selalu menjadi terbaik. Ingat penjelasan sebelumnya, ya. 

Contohnya, rekomendasi pilihan seperti Allianz, AXA Mandiri, Prudential, Manulife, BCA, BNI Life, dan Cigma semuanya memiliki manfaat asuransi cashless dan reimbursement.

Menanggung biaya rawat jalan

Biaya perawatan pra dan pasca rawat inap tidaklah murah. Untuk itu, sebaiknya pilih yang menanggung biaya rawat jalan tersebut. 

Dari rekomendasi Lifepal, ada beberapa perusahaan asuransi yang menanggung biaya rawat jalan sebagai manfaat dasar, yaitu:

Calon nasabah tinggal memilih premi dan plafon yang dapat melengkapi kebutuhan serta anggaran. 

Manfaat pengembalian premi

Beberapa asuransi juga menawarkan pengembalian premi atau no claim bonus apabila tidak ada klaim hingga masa polis berakhir. 

Umumnya, besaran pengembalian premi tiap polis perusahaan berbeda-beda ada yang 20 persen, 50 persen, bahkan hingga 100 persen dari total premi yang telah dibayarkan.

Beberapa pilihan rekomendasinya adalah asuransi kesehatan Cigna, Prudential, dan Allianz juga memberikan manfaat no claim bonus bahkan ada yang setiap setahun. 

Limit/plafon sesuai premi

Plafon yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan memang sekilas terkesan besar. Misalnya, uang pertanggungan Rp20 juta terkesan banyak saat ini. 

Namun, jika dibandingkan dengan biaya perawatan medis di Indonesia saat ini yang mana biaya operasi memakan biaya sekitar Rp7 juta – Rp15 juta, tentu manfaat pertanggungan Rp20 juta sangatlah kecil.

Jika memungkinkan, sebaiknya pilih yang menanggung biaya medis sesuai tagihan rumah sakit (as charged), seperti Manulife, Prudential, dan BNI Life. 

Iuran premi tidak lebih 10 persen dari gaji

Meski proteksi kesehatan sangatlah penting, calon nasabah tetap harus memastikan keuangannya tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan mengikuti metode finansial 50/30/20. 

Di mana 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk hiburan, 10 persen investasi, dan 10 persen asuransi. 

Beli melalui broker asuransi

Broker yang telah terdaftar resmi dapat membantu nasabah mengajukan klaim biaya kateterisasi jantung. Tapi ingat, ketika sedang mengalami penyakit jantung, pengajuan klaim akan sangat sulit dilakukan sendiri. 

Belum lagi jika pengajuan klaim nasabah ditolak karena alasan tertentu. Di sinilah peran broker asuransi seperti Lifepal untuk membantu nasabah mengatasi kendala pengajuan klaim.

Oya, kamu sendiri bisa berpartisipasi memasarkan produk asuransi Lifepal lho. Gabung aja dengan Mitra Lifepal dan dapatkan penghasilan bulanan hingga Rp30 juta sebulan. Menarik, bukan?

Keuntungan beli asuransi kesehatan online 

Ada begitu banyak manfaat yang bisa didapat dengan beli asuransi kesehatan online. Salah satunya, kemudahan bertransaksi. 

Calon nasabah hanya perlu buka situs broker asuransi Lifepal.co.id untuk membandingkan ratusan produk asuransi kesehatan terbaik dan murah. Setelah itu, pilih plafon dan premi yang sesuai kebutuhan serta anggaran. 

Selain itu, marketplace asuransi online juga biasanya menawarkan banyak diskon sehingga premi yang didapat bisa lebih murah. Seperti Lifepal yang saat ini menawarkan promo menarik untuk produk asuransi kesehatan.

Itulah biaya kateterisasi jantung dan prosedur yang harus dijalani. Semoga kita dihindari dari penyakit ini dengan selalu menjaga kesehatan jantung kita!

Kamu bisa konsultasikan anggaran pribadi dan keluargamu dengan bertanya kepada pakar keuangan secara langsung di Tanya Lifepal kapan saja.

Pertanyaan seputar biaya kateterisasi jantung

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!