redaksiutama.com – Gianyar Guna menanggulangi ancaman gagal panen yang membayangi petani, Kementerian Pertanian memberikan proteksi dalam bentuk asuransi lahan pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan asuransi pertanian adalah bentuk proteksi terhadap lahan.
“Di tengah cuaca ekstrem saat ini, petani harus mengambil langkah untuk menjaga lahan pertanian. Sebab kondisi ekstrem bisa membuat tanaman menjadi gagal panen. Akibatnya bukan hanya petani yang merugi, stok bahan pangan masyarakat pun bisa terhambat,” katanya, Kamis (27/10/2022).
Enam+
Menurut Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil, cuaca ekstrem membuat petani tidak tenang, itu disebabkan karena ada ancaman gagal panen.
“Untuk itu, kita sarankan petani mengasuransikan lahan. Biarkan asuransi melindungi lahan. Jika gagal panen, ada ganti rugi yang dapat di klaim petani,” terangnya.
“Sehingga pertanian tidak berhenti, dan petani pun terhindar dari kerugian,” tambah Ali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dibayangi Gagal Panen
Para petani di Gianyar dibayangi gagal panen karena cuaca ekstrem. Itu mengakibatkan sejumlah saluran irigasi tersumbat dan sejumlah varietas terancam mengalami pembusukan akar dan batang.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar menargetkan 2.000 hektar lahan tanaman padi diasuransikan di tahun ini.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian IB Purnama, menjelaskan target asuransi tersebut sudah terealisasi. Lahan pertanian yang diasuransikan pada lahan pertanian yang sebelumnya masa tanam padi. Untuk petani, cukup membayar sebesar Rp36 ribu per hektare sedangkan sebesar Rp144 ribu disubsidi pemerintah.
“Target 2.000 hektare ini sudah berjalan merata di seluruh kecamatan di Gianyar,” jelas IB Purnama.
Sedangkan dari keseluruhan petani yang mengikuti asuransi, terdapat 1 hektare lahan padi yang gagal panen. Diakuinya, gagal panen memang kerap dialami para petani lantaran sejumlah faktor.
Panen terjadi di Subak Langkih, kecamatan Tegalalang seluas 0,5 hektare akibat hama tikus, sedangkan di Subak Laud, kecamatan Sukawati gagal panen seluas 0,5 hektare akibat serangan hama wereng coklat.
“Klaim asuransi sudah dibayarkan, di mana lahan yang mengalami kerusakan masing-masing mendapat Rp3 juta,” katanya.
(*)