Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –-Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi yang biasa jadi hewan kurban di beberapa daerah Indonesia memicu kekhawatiran. Amankah konsumsi daging sapi?
Muncul pertanyaan apakah aman konsumsi daging dan minum susu sapi di tengah merebaknya wabah penyakit PMK ini?
Baca juga: Puan Maharani Ingatkan Warga Merebus Daging Kurban Minimal 30 Menit Guna Waspadai PMK
Diketahui saat PMK merebak, hewan kurban harus memiliki surat keterangan sehat dan bebas dari PMK.
Mengutip pernyataan Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Profesor Zubairi Djoerban di akun twitter milikinya, Senin (11/7/2022), menjelaskan tentang wabah PMK dan kemananan konsumsi daging sapi.
Prof Zubairi Djoerban memaparkan, Hand, foot, and mouth disease (HFMD) sama sekali berbeda dengan Foot and Mouth Disease (FMD) atau PMK.
Jika PMK merupakan penyakit pada hewan sapi, babi, kambing, sementara HFMD adalah penyakit menular antarmanusia.
Baca juga: Mengenal Jenis Potongan Daging Sapi, dari Tenderloin hingga Flank
“Jadi HFMD itu bukan penyakit binatang,” tutur dia.
Prof Zubairi menyebut, HMFD memang amat menular. Tapi tidak ada hubungannya dengan PMK.
PMK pada ternak memiliki kemungkinan menular yang sangat rendah terhadap manusia, serta risikonya juga sangat rendah.
“Artinya hewan kurban juga aman dan tidak menular. Risikonya amat rendah. Bahkan pemerintah Inggris secara resmi menyatakan bahwa PMK atau FMD ini tidak memengaruhi manusia,” imbuh Ketua Satgas Covid-19 IDI ini.
Sehingga, masyarakat yang ingin menyantap olahan daging khas Idul Adha seperti makan sate atau ingin mengkonsumsi steak dari hewan ternak seperti sapi dan kambing aman dan tidak ada larangan.
Selain itu, susu yang menjalani proses pasteurisasi di atas 70 derajat Celsius, juga aman dikonsumsi.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.