redaksiutama.com – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Provinsi Sulawesi Barat menjadi momentum untuk meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri, kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik.
“Gernas BBI menjadi momentum meningkatkan kecintaan pada produk dalam negeri, sekaligus membangkitkan geliat UMKM kita. Ini sejalan dengan semangat untuk mendukung program pemerintah di Sulbar,” kata Akmal Malik pada penutupan Gernas BBI Sulbar di Polewali Mandar, Kamis.
Gernas BBI Sulbar menurut Akmal Malik, menjadi kebanggaan masyarakat di daerah itu, khususnya masyarakat Polewali Mandar, karena pelaksanaannya tidak kalah dengan provinsi lain di Indonesia.
Gernas BBI Sulbar lanjutnya dapat memberikan peluang dalam peningkatan jumlah industri, baik mikro kecil ataupun menengah, termasuk pelaku ekonomi kreatif yang masuk dalam ekosistem digital
Ia menyampaikan bahwa perekonomian Provinsi Sulbar ditopang oleh sekitar 125.215 UMKM.
“Artinya, sebagian besar fondasi ekonomi di Sulbar ini adalah UMKM. Untuk itu, menjadi sangat penting mendorong UMKM bertumbuh dan membangkitkan ekonomi di Sulbar,” terang Akmal Malik.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Sulbar bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang telah melakukan kurasiproduk UMKM di Sulbar.
“Ada sekitar 148 industri kecil menegah yang berhak mendapatkan pendampingan intensif. Pendampingan intensif yang diberikan berupa, pendampingan digital dan pendampingan untuk peningkatan kualitas serta daya saing,” jelas Akmal Malik.
Sementara itu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang memberikan sambutan secara virtual menyampaikan, walaupun Sulbar tergolong sebagai provinsi yang masih muda, namun memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dalam memajukan daerah itu.
“Apalagi jika mengingat Sulbar memiliki kekayaan budaya yang potensial untuk terus dikembangkan menjadi tulang punggung pembangunan yang berkelanjutan,” kata Nadiem Makarim.
Salah satu ciri khas Sulbar yang juga dijadikan maskot Gernas BBI lanjut Nadiem Makarim, adalah burung maleo, hewan endemik Indonesia yang mengenakan kain khas Sulbar.
Mendikbudristek menyebut, ada berbagai macam tenun khas Sulbar, antara lain tenun ikat Sekomandi, Sutra Mandar dan tenun sambung Mamasa,
“Masing-masing memiliki corak yang tidak hanya indah tetapi juga mengandung kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para leluhur yang bisa menjadi inspirasi dalam mengembangkan produk-produk UMKM di Sulbar,” terang Nadiem Makarim.