redaksiutama.com – Hutan adalah rumah bagi 80% keanekaragaman hayati yang terdiri dari flora dan fauna mulai dari spesies yang dikenal hingga yang belum teridentifikasi jenisnya. Di dunia ini hutan hanya menempati 30% dari keseluruhan wilayah di bumi. Dengan ukurannya yang tidak begitu besar, hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Setidaknya hutan menyediakan sumber daya untuk menghidupi lebih dari 1,6 miliyar orang dan memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup di bumi. Kita pun bisa berkontribusi dengan ikut melestarikan hutan yang masih ada. Menurut laporan Conservation International, setidaknya ada 10 hutan di dunia yang paling terancam musnah dari bumi, berikut daftarnya.
1. Indo-Myanmar, Asia Pasifik
Peringkat pertama kerusakan hutan terjadi pada hutan di Indo-Myanmar yang berada di kawasan Asia Pasifik. Hingga laporan terakhir tahun 2014 saja habitat flora dan fauna di sana hanya tersisa 5% saja. Padahal hutan yang memiliki karakter berdaun lebar dan lembab khas hutan tropis dan subtropis ini adalah rumah bagi spesies burung, kura-kura air tawar dan spesies ikan.
Kerusakan terjadi akibat pengeringan sungai-sungai di dalam hutan untuk dialih fungsikan untuk menanam padi. Selain itu adanya tambak udang, penangkapan ikan berlebih dan juga teknik memancing yang salah membuat keadaan hutan makin rusak hingga akhirnya ekosistem pesisir dan air tawarpun mendapat imbas kerusakan tersebut.
2. Kaledonia Baru, Asia-Pasifik
Hutan ini merupakan yang terkecil diantara lainnya, letaknya berada di gugusan pulau di Pasifik Selatan di ujung selatan wilayah Melanesia, Timur Australia. Hutan tropis ini menjadi rumah setidaknya bagi lima keluarga tanaman endemik termasuk konifer parasit dan pohon Araucaria.
Fauna termasuk spesies yang terancam punah di hutan ini dan yang menjadi spesies paling mengkhawatirkan keberadaannya adalah kagu khas jambul. Kagu jambul menjadi satu-satunya yang masih bertahan dari keluarga hewan tersebut. Kepunahan tersebut ditengarai adanya pertambangan nikel yang secara signifikan merusak hutan.
3. Sundaland, Asia-Pasifik
Sundaland menyebar di seluruh bagian barat kepulauan Indo-Malaya dari 17.000 pulau yang melintasi garis khatulistiwa, termasuk Kalimantan dan Sumatera. Fauna yang tinggal di hutan ini adalah orang utan yang unik, serta dua spesies badak Asia Tenggara.
Penggunaan lahan untuk kegiatan komersil seperti pembukaan perkebunan karet, kelapa sawit, dan produksi triplek, bersama dengan pembalakan liar yang tidak berkelanjutan telah meninggalkan hanya sekitar tujuh persen dari ukuran asli hutan.
4. Filipina, Asia-Pasifik
Hutan Filipina tersebar di lebih dari 7.100 pulau. Lebih dari 6.000 spesies tanaman dapat ditemukan dalam hutan berdaun lebar lembab khas hutan tropis. Ada banyak jenis burung seperti elang Filipina, elang terbesar kedua di dunia, serta spesies amfibi seperti katak macan terbang yang sangat langka.
Tempat ini kini sedang dibersihkan untuk lahan pertanian dan akomodasi manusia sebab jumlah populasi di negara tersebut mengalami peningkatan yang cukup drastis. Kini hutan hanya meninggalkan sekitar 7% dari habitat aslinya.
5. Hutan Atlantik, Amerika Selatan
Hutan Atlantik membentang di sepanjang pantai Atlantik yang mencakup bagian-bagian Paraguay, Argentina dan Uruguay, termasuk kepulauan lepas pantai Fernando de Noronha dan pulau-pulau lainnya di lepas pantai Brasil. Hutan ini menyimpan 20.000 spesies tanaman.
Dari sekian puluh ribu spesies lebih dari 24 spesies vertebrata berada dalam ambang kepunahan termasuk tamarins singa dan enam jenis burung. Arus urbanisasi dari Sao Paulo serta ekspansi besar-besaran Rio de Janeiro menjadi biang keladi kerusakan hutan yang kini hanya menyisakan 8% saja dari luas total aslinya.
6. Pegunungan Barat Daya Cina, Asia Pasifik
Pegunungan Barat Daya Cina di kawasan Asia-Pasifikdengan hutan konifer beriklim sedang mendukung hidupnya berbagai flora dan spesies endemik panda raksasa dan panda merah. Khusus panda raksasa keberadaannya kini terancam punah akibat perburuan secara berlebihan.
Selain itu pembangunan bendungan tiga ngarai yang merupakan bendungan terbesar juga telah menggusur habitat asli para makhluk yang hisup di sekitar sistem sungai. Kini yang tersisa hanya 8% saja dari keseluruhan habitat asli para hewan di hutan barat daya Cina.
7. California Floristic Province, Amerika Utara
Hutan California Floristic Province di Amerika Utara memiliki jenis iklim Mediterania dan menjadi lokasi tumbuhnya pohon raksasa seperti Sequoia dan Redwood. Di samping itu hutan di sana juga menjadi rumah terbesar bagi berbagai spesies burung dari Amerika seperti California condor.
Sayangnya banyak mamalia besar telah punah akibat derasnya pembukaan lahan pertanian, perluasan lahan perkotaan, polusi, pelebaran jalan dan semua yang berhubungan dengan kemajuan zaman.
8. Hutan Pesisir Afrika Timur
Hutan Pesisir Afrika Timur mungkin kecil dan terfragmentasi, namun sisa-sisa memperlihatkan bahwa hutan ini terdiri hutan tropis dan subtropis berdaun lebar, serta spesies utama yang tinggal di sana yaitu tiga spesies monyet endemik Tana Sungai colobus merah, Tana Sungai mangabey dan colobus merah Zanzibar.
Ancaman serius yang dihadapi makhluk hidup di dalam hutan ini adalah perburuan yang dilakukan oleh para imigran. Di sisi lain perluasan pertanian juga menjadi ancaman lain yang tidak kalah serius. Pembukaan lahan pertanian telah merenggut semua lahan hutan dan hanya menyisakan 10% nya saja.
9. Madagaskar & Kepulauan Samudera Hindia, Afrika
Meski masih bagian dari wilayah Afrika namun lokasi Madagaskar terpisah dari daratan Afrika sehingga membuat hutan di sini memiliki hewan-hewan yang berbeda dari hewan-hewan umumnya di benua hitam. Di sini terdapat lebih dari 50 spesies lemur, serangga dan tumbuhan di hutan hujan.
Dengan jumlah penduduk yang padat dan minimnya pengetahuan membuat banyak penduduk di sana melakukan pertanian non-berkelanjutan. Mereka membuka hutan dengan membakarnya dan meninggalkannya jika di rasa sudah tidak produktif. Hal inilah yang akhirnya merusak hutan di sana.
10 Afromontana Timur, Afrika
Terletak di sepanjang tepi timur Afrika, dari Arab Saudi di utara ke Zimbabwe di selatan. Afromontana Timur adalah rumah bagi tumbuhan seperti Podocarpus, Juniperus, bambu, Hagenia dan lainnya. Selain itu hutan ini juga menjadi rumah bagi berbagai mamalia, burung, dan amfibi, dengan 617 ikan di danau.
Tapi, berkembangnya pertanian terutama perkebunan tanaman besar seperti pisang, kacang-kacangan, teh dan lainnya serta pertumbuhan pasar daging satwa liar dan meningkatnya jumlah penduduk telah merusak lebih dari 90% wilayah hutan tersebut.