redaksiutama.com – Pemandangan lava pijar yang menyembur dari gunung berapi Mauna Loa di Hawaii menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan pengunjung.
Mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan sekaligus mengabadikan gambar di depan pemandangan yang terakhir terjadi pada 38 silam itu.
Untuk diketahui, dikutip dari AP News, Mauna Loa terakhir meletus pada 1984. Letusan saat ini adalah yang ke-34 yang tercatat, dimulai pada 1843.
Sementara gunung yang bertetangga dengan Mauna Loa, Kilauea, berukuran lebih kecil dan meletus pada September 2021.
Banyaknya wisatawan yang datang untuk menyaksikan letusan gunung berapi terbesar di dunia ini menyebabkan hotel-hotel di sekitarnya penuh dipesan.
Padahal, pada periode-periode antara Thanksgiving dan Natal biasanya bisnis perjalanan di Hawaii relatif sepi.
“Saat ini sedang booming,” kata staf resepsionis di Castle Hilo Hawaiian Hotel, Marian Somalinog, seperti dikutip AP. “(Kamar) kami habis dipesan hingga setelah Natal.”
Mobil-mobil para pengunjung juga memadati jalanan dan menyebabkan kemacetan di Route 200 atau populer sebagai Saddle Road. Titik itu merupakan penghubung sisi timur Pulau Hawaii dan Kailua-Kona di sisi barat.
Kata Somanilog, para wisatawan berebut ingin menyaksikan sungai-sungai batu cair berwarna jingga cerah menyembur dari Mauna Loa.
Cahaya dari letusannya bahkan dapat dilihat dari kejauhan, seperti dari hotel-hotel.
Meski aliran vulkanik dapat menimbulkan potensi ancaman di masa depan terhadap arteri utama tersebut, namun saat ini masih terjadi di jarak beberapa kilometer dan dinilai masih tidak berbahaya bagi komunitas manapun.
Artinya, pengunjung masih bisa menikmati pemamdangan tersebut. Kendati demikian, Somanilog tetap ogah ikut berdesakan di tengah keramaian itu.
“Lalu lintasnya gila. Itu tidak layak,” tuturnya.
Jumlah pengunjung Taman Nasional Gunung Api Hawaii rupanya belum meningkat sejak letusan Mauna Loa terjadi Minggu malam. Namun, kenaikan diperkirakan terjadi akhir pekan depan sejalan dengan pola musiman normal.
Saddle Road, yang letaknya ada di luar taman, diperkirkaan tidak akan lama menjadi lokasi tontonan utama. Sebab, lava merah panas perlahan akan tiba di sana.
Ilmuwan yang bertanggung jawab di Hawaiian Volcano Observatory, Ken Hon mengatakan, arusnya melambat dan pada Kamiw kemarin berada di 5,3 kilometer selatan jalan raya.
Pada tingkat itu, ia memperkirakan setidaknya akan bertahan selama seminggu sebelum lahar panas tiba di sana.
“Kami tidak benar-benar tahu ke arah mana aliran lahar akan mengalir pada akhirnya,” ucap Hon.
Penyumbatan jalan akan menimbulkan masalah, terutama bagi mereka yang menggunakannya untuk mobilitas harian dari Hilo dan bagian lain di sisi timur pulau Hawaii.
Jika itu terjadi, pengguna jalan terpaksa harus mengambil rute pantai ke dan dari Kailua-Kona, menyebabkan waktu tempuh perjalanan bertambah setidaknya satu jam waktu berkendara untuk sekali jalan.