redaksiutama.com – Tahun baru China atau Imlek tahun ini jatuh pada 23 Januari 2023. Jika kamu hendak mengisi liburan di Bangka , Kepulauan Bangka Belitung pada momen itu, ada berbagai tempat menarik untuk dikunjungi.
Salah satunya dengan lokasi yang mudah dijangkau dan strategis, yakni Puri Tri Agung . Tempat ibadah umat Budha ini terbuka untuk umum dengan pemandangan yang mengarah ke Laut China Selatan.
Puri Tri Agung berjarak sekitar 20 kilometer (km) dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Bangunan puri yang berbentuk bundar setinggi 30 meter, berada di gugusan perbukitan di jalur lintas timur Bangka.
Secara geografis, posisi Puri Tri Agung terbilang strategis karena berada di kawasan destinasi wisata pantai.
Dari Puri Tri Agung, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Tikus Emas, Pantai Tanjung Pesona, atau Pantai Parai yang terpaut jarak sekitar 2 sampai 3 kilometer.
Selain sebagai tujuan wisata, Puri Tri Agung juga menjadi lokasi transit bagi wisatawan yang hendak menjelajah Bangka.
Puri Tri Agung di Bangka
Hal itu didukung fasilitas puri yang sangat memadai. Ada halaman yang luas untuk parkir kendaraan dan tempat pengunjung bersantai sembari berswafoto dengan latar belakang bangunan puri maupun laut lepas.
Suasana di puri juga cukup sejuk karena banyak pohon pelindung dan karena masih bagian dari perbukitan, banyak pohon hutan di sekitar puri.
Tidak ada biaya yang dikenakan pada pengunjung puri. Setiap pengunjung bisa masuk dengan gratis.
Mereka hanya diwajibkan untuk menjaga kebersihan lokasi dan tidak berisik saat ada ibadah di dalam puri.
Sejarah Puri Tri Agung di Bangka
Bangunan Puri Tri Agung mulai berdiri pada 2015. Peletakan batu pertama dilakukan pada 18 September 2012 dengan biaya pembangunan berasal dari donasi berbagai pihak.
Gubernur Bangka Belitung saat itu Eko Maulana Ali juga mendorong adanya tempat wisata religi di kawasan pantai timur Bangka.
Total dana yang telah dihabiskan untuk pembangunan tahap 1 dan tahap 2 mencapai Rp 12 miliar.
Upaya pembangunan puri tak lepas dari peran Bhiksu kelahiran Sungailiat Tinghai (Bhiksu Dharmasagoro Mahasthavira). Kemudian dibentuk tim dengan koordinator Liu Tjun Djan (Hermawan).
Tim terdiri dari Bujung Benyamin, Edy Krisman, Sunarto Setiawan, Sony Widjaja, Henki Sandra dan Wenly Suwito membentuk Yayasan Bangka Jaya Lestari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.