Travel  

Praktis, Naik Transportasi di Jakarta Pakai Aplikasi JakLingko Aja!

redaksiutama.com – Lupa isi saldo kartu elektronik? Jangan khawatir, kini naik transportasi di Jakarta sudah bisa pakai aplikasi. Bahkan ada tarif integrasinya!

Tak bisa dipungkiri bahwa penggunaan kartu elektronik untuk menggunakan transportasi umum cukup memudahkan. Namun tak jarang pula kita lupa mengecek dan mengisi saldonya.

Beruntung jika menemukan lokasi top up yang dekat, tapi ada juga beberapa kartu yang harus diisi di tempat-tempat pengisian khusus.

Nah, bagi yang lupa mengisi atau ingin mencari cara lain untuk naik transportasi umum di Jakarta, ternyata bisa pakai aplikasi JakLingko lho! Aplikasi ini merupakan aplikasi yang mengintegrasikan empat moda transportasi di Jakarta, MRT, Transjakarta, KRL, dan LRT.

Di aplikasi ini, pengguna bisa memesan tiket integrasi dari semua moda transportasi. Cukup masukan halte atau stasiun keberangkatan dan tujuan. Aplikasi akan memberikan beberapa opsi rute serta harganya.

“JakLingko sebagai penunjang sistem transportasi umum. Jadi kita mengeluarkan aplikasi yang bisa digunakan untuk membeli tiket. Fungsinya enggak cuma single moda, tapi juga multimoda,” kata Corporate Communication Shucy Rahmadhanie kepada peserta Jakarta Green Tour.

Jika melakukan pemesanan melalui aplikasi ini, pengguna juga bisa mendapatkan tarif integrasi yang lebih murah. Tarif integrasi ini berlaku jika pengguna menggunakan lebih dari satu moda transportasi.

“Sekarang sudah ada tiket integrasi. Disebut tarif integrasi karena jika menggunakan tiga moda ini maka temen-temen biayanya itu jadi lebih murah. Plafon maksimalnya itu Rp 10.000,” tambahnya.

Tarif ini dihadirkan JakLingko karena melihat mobilitas masyarakat yang kerap menggunakan lebih dari satu moda. Ketentuan tarif integrasi ini dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh. Dengan Rp 2.500 biaya tetap, kemudian dilanjutkan dengan Rp 250 per kilometer.

Meski begitu, terdapat plafon maksimal dari tarif integrasi ini. Hal ini berarti biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan beberapa moda dalam satu perjalanan tidak akan melebihi biaya plafon tersebut.

“Plafon maksimalnya Rp 10.000. Jadi kalau misalnya harusnya bayar Rp 17.500, malah bisa jadi Rp 7.500 aja. Sejauh ini belum ada yang sampai Rp 10.000 sih,” kata Shucy.

Dalam kesempatan ini detikTravel berkesempatan untuk mencoba langsung menggunakan aplikasi ini di dua moda, MRT dan Transjakarta. Penggunaannya cukup mudah karena hanya perlu memesan tiket, membayar secara online, kemudian men-scan QR code yang ada di aplikasi.

Berdasarkan percobaan tersebut, penggunaan aplikasi ini bisa dibilang memudahkan dan cenderung lancar. Hanya saja di beberapa gate Transjakarta masih memerlukan waktu untuk men-scan QR-nya. Sementara di gate MRT tak ada masalah dan QR dapat dengan lancar discan.

Menurut Shucy, perbedaan kecepatan scan di gate tersebut disebabkan oleh perbedaan jenis gate yang ada. Ke depannya pemerintah akan mengupayakan agar semua gate seragam agar tak lagi ada perbedaan tersebut.

Nantinya selain tarif integrasi, JakLingko juga akan menambah fitur edit tujuan. Sehingga pengguna yang berubah pikiran atau ingin mengganti tujuannya dapat mengubahnya langsung di aplikasi. Selain itu, JakLingko juga ingin mengembangkan fitur pay as you go.

“Satu lagi yang kita kembangkan adalah pay as you go. Jadi pake QR code tapi bayarnya nanti. Cuman kalo itu harus pake deposit ya,” pungkasnya.

error: Content is protected !!
Exit mobile version