Pikir Dua Kali Sebelum Menggunakan Fitur Controlled Folder Access di Windows

redaksiutama.com – NESABAMEDIA.COM – Serangan malware ransomware begitu marak pada pertengahan 2010, dan Microsoft berjanji untuk memberikan pengguna dan admin Windows alat-alat yang diperlukan untuk melindungi perangkat PC mereka dari serangan tersebut. Pada pembaruan fitur bulan Oktober 2017, Microsoft menambahkan sebuah fitur perlindungan bernama Controlled Folder Access ke Windows 10.

Di atas kertas, fitur Controlled Folder Access terdengar seperti sebuah perlindungan yang hebat untuk pelanggan, pengguna rumahan dan usaha kecil dengan sumber daya yang terbatas. Seperti yang dijelaskan oleh Microsoft, Controlled Folder Access membantu melindungi data penting anda dari aplikasi dan ancaman berbahaya, seperti ransomware.

Controlled Folder Access melindungi data anda dengan memeriksa aplikasi apakah itu masuk dalam daftar aplikasi yang dipercaya atau diketahui. Fitur ini tersedia di Windows 10 dan Windows 11, dan bisa diaktifkan menggunakan aplikasi Windows Security, Microsoft Endpoint Configuration Manager atau Intune.

Lebih lanjut Microsoft menjelaskan, Controlled Folder Access bekerja hanya dengan mengizinkan aplikasi yang dipercaya untuk mengakses folder yang dilindungi. Pada dasarnya, folder yang sering digunakan, seperti dokumen, gambar, unduhan dan lainnya, termasuk dalam daftar folder yang terkontrol.

Konsekuensi Tak Terduga

Terdengar hebat, namun apakah memang demikian? Sayangnya, tidak seperti itu. Beberapa pengguna melaporkan adanya efek samping dari penggunaan fitur Controlled Folder Access ini. Beberapa di antaranya adalah fitur tersebut bisa saja memblokir alat pengelolaan jarak jauh dan teknologi yang sejenis.

Ketika anda mengaktifkan fitur ini, apa yang akan anda lihat ketika memasang software adalah interaksi antara perlindungan dan proses pemasangan saat pemasang mencoba untuk mendapatkan akses ke folder tertentu. Anda mungkin akan mendapatkan pesan seperti ‘Unauthorized Changes Blocked’ atau ‘Softwarename.exe Blocked From Making Changes’.

Mengaktifkan fitur ini, mungkin akan membuat anda harus menghabiskan waktu cukup banyak untuk memasukkan aplikasi yang anda gunakan ke dalam daftar aplikasi yang dipercaya, atau mengecualikan aplikasi yang anda anggap kurang valid. Faktanya, proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sayangnya karena antarmuka yang minimal, cara satu-satunya untuk mendeteksi apakah Controlled Folder Access ini mengalami konflik adalah lewat notifikasi yang muncul di tray sistem, ketika fitur ini aktif dan sebuah aplikasi mencoba untuk mengakses folder yang dilindungi. Cara lain lebih rumit, yakni melalui Events Log, namun sebelum anda bisa meninjau detail, anda harus memindahkannya ke file xml.

Jika anda mengandalkan Microsoft Defender untuk kebutuhan antivirus anda, pertimbangkan lagi untuk mengevaluasi penggunaan Controlled Folder Acces untuk perlindungan ransomware tambahan.

Seringkali ada yang harus diutamakan antara resiko akan ancaman dan dampaknya terhadap pengaturan sistem di komputer. Oleh karenanya sekali lagi, pertimbangkan terlebih dahulu dengan matang sebelum menggunakan fitur perlindungan ransomware tersebut.

error: Content is protected !!