redaksiutama.com – Mark Zuckerberg kini memiliki kekayaan bersih US$ 48,1 miliar (Rp 750 triliun). Namun harta ini sempat menurut di akhir tahun lalu.
Pada Oktober 2022, laporan Bloomberg Billionaires Index menyebutkan bos Meta itu kehilangan harta yang mencapai Rp 1.500 triliun, ini terjadi hanya dalam 13 bulan.
Hal tersebut diakibatkan saham perusahaan yang terus merosot. Titik puncaknya pada September 2021, yakni US$ 380 per unit.
Tahun ini total kekayaannya ‘hanya’ US$ 48,1 miliar jauh dibandingkan dari September 2021 mencapai US$142 miliar. Ini menjadi kehilangan terbesar yang pernah terjadi pada daftar orang kaya di Bloomberg Billionaires Index.
Kinerja Meta memang cukup mengecewakan. Pada Kamis (27/10/2022), harga sahamnya anjlok 25% ke level US$97,94 dan menjadi yang terendah sejak 2016. Jika menarik hingga awal tahun lalu, harga Meta jatuh lebih dari 70%.
Penjualan saham tersebut terjadi setelah pendapatan kuartalan perusahaan dilaporkan menurun lebih dari 4% dibandingkan tahun lalu yakni menjadi US$ 27,7 miliar. Laporan tersebut menjadi kuartal kedua yang kinerjanya mengecewakan.
Bukan hanya itu, laba perusahaan juga turun mencapai 52%, atau hanya menjadi US$ 4,4 miliar. Meta memperkirakan kinerja buruk ini terus berlanjut hingga akhir tahun, yakni antara US$ 30 miliar hingga US$32,5 miliar atau di bawah harapan analisis sebesar US$ 32,2 miliar.
Reality Labs, unit yang merupakan pengembang VR dan teknologi AR untuk proyek Metaverse, juga membukukan kinerja buruk yakni merugi US$ 9,4 miliar sepanjang 2022. Namun, Zuckerberg tetap melanjutkan proyek ambisius dunia digital itu di tengah kerugian perusahaannya.