Meta Berhenti Membayar Penerbit Berita di Facebook

redaksiutama.com – NESABAMEDIA.COM – Meta akan menggunakan teknologi yang menjadi bagian dari kecerdasan buatan, untuk menampilkan konten yang tertuju pada berbagai kreator video.

Penerbit dari layanan berita nantinya tidak akan mendapatkan posisi pertama dalam konten di Facebook dan Instagram, Sabtu (30/7).

Meta selaku perusahaan yang menaungi Facebook, kini telah merilis sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan memperpanjang kontrak dengan layanan berita. Maka dari itu, untuk konten berita kemungkinan besar hanya akan menampilkan berita dari media yang membayar Facebook.

Sedangkan, untuk media besar yang telah Facebook sewa untuk beberapa tahun terakhir ini nantinya sudah tidak tersedia dalam konten berita diplatform mereka. Hal ini karena adanya perubahan fokus konten, yang mana telah diumumkan oleh Mark.

Mark Zuckerberg yang merupakan CEO Meta menyatakan bahwa, layanan Facebook nantinya akan berubah menjadi layanan dari konten berupa video.

Algoritma yang diubah nantinya akan merekomendasikan lebih banyak konten video, dibandingkan dengan konten gambar dan berita.

Menurut laporan, Meta telah membayar setidaknya senilai $105 Juta USD selama tiga tahun, untuk berlangganan media berita, termasuk artikel dan video seputar berita dari berbagai media besar seperti CNN, New York Times dan Wall Street Journal.

Perubahan ini terbilang cukup drastis, mengingat Facebook termasuk salah satu layanan media sosial yang memberikan informasi seputar berita terbaru dari seluruh dunia. Sedikit disayangkan perusahaan akhirnya memutuskan langganan mereka.

Hal ini terjadi karena perubahan algoritma Facebook, Mark telah menyatakan bahwa Facebook akan memiliki konten yang lebih luas, dengan memperbanyak konten video dari para kreator untuk mendapatkan lebih banyak pengguna.

Meta juga menyatakan bahwa, kreator akan mendapatkan keuntungan lainnya selama menggunakan Facebook.

Kemarin, Meta telah mengumumkan bahwa kreator akan mendapatan setidaknya pendapatan tambahan ketika menggunakan lagu dari daftar perpustakaan mereka.

Di mana, Meta telah menyediakan fitur sunting video yang mirip dengan TikTok dan Reels di Instagram. Kreator yang menggunakan daftar lagu dari Meta, akan mendapatkan komisi.

Langkah yang diambil Facebook tentunya memunculkan spekulasi, bahwa platform ini mencoba untuk menandingin kompetitornya, TikTok.

error: Content is protected !!