redaksiutama.com – Head of WhatsApp, Wil Cathcart tak tinggal diam setelah platformnya diserang oleh bos Telegram Pavel Durov. Dia mengatakan tak akan menggunakan Telegram untuk hal pribadi.
Cathcart mengatakan Telegram tak punya end-to-end encryption. Sistem ini yang dimiliki WhatsApp dan dibanggakan sebagai keunggulannya dari platform lain, yakni pesan hanya bisa dilihat oleh penerima dan pengirim pesan saja.
“Saya tidak akan menggunakan Telegran untuk hal pribadi. Tidak seperti WhatsApp, Telegram tidak punya end-to-end encryption dan tidak ada cara untuk mengaktifkannya untuk grup,” tulis Cathcart di akun Twitternya, dikutip Senin (10/10/2022).
“Itu artinya Telegram punya salinan pesan Anda, dan itu membuat saya khawatir”.
Ucapan ini mengomentari unggahan Matt Navarra, konsultan media sosial dan analis, yang menandai Cathcart soal pemberitaan Durov yang mengingatkan orang-orang untuk menjauhi WhatsApp.
Dalam kanal Telegramnya, Durov mengatakan WhatsApp memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh peretas. Kerentanan ini terlihat karena celah keamanan yang diungkap WhatsApp minggu lalu, yaitu peretas bisa mengontrol smartphone dengan mengirimkan video berbahaya atau memulai video call.
“Para hacker bisa memiliki akses penuh [!] ke semua yang ada di ponsel pengguna WhatsApp,” kata Durov.
Durov juga menyatakan postingannya bukan untuk mendorong lebih banyak orang berpindah ke Telegram. Namun Cathcart mengatakan tidak percaya dengan klaim tersebut.
Dia juga menyatakan sedih melihat Telegram harus menggunakan disinformasi sebagai taktik mengembangkan aplikasinya.
“Saya juga tidak percaya sedetik pun Pavel membuat klaim ini tidak ada minat mengembangkan aplikasinya. Sangat sedih melihat Telegram mencoba dan menggunakan disinformasi sebagai taktik untuk meningkatkan pertumbuhan,” jelasnya.